Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut peluang dirinya diusung oleh partai politik dalam Pilkada DKI Jakarta cukup besar setelah mendapat dukungan dari 3 parpol. Meski didukung partai, Ahok menegaskan tidak akan menjadi kader salah satu partai.
"Enggaklah (gabung parpol), aku kan milik semua, CEO kok," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (20/6/2016).
Kendati belum memutuskan untuk maju melalui jalur independen atau melalui parpol, Namun Ahok meminta parpol yang telah menyatakan dukungannya untuk membuktikan dukungan riil dalam bentuk surat resmi.
Advertisement
Sebab, kata Ahok, para relawannya yakni TemanAhok meminta jaminan kepastian dukungan dari parpol.
"Nanti parpol yang dukung mau ketemu TemanAhok. Mesti ada surat atau seperti apa, saya nggak tahu itu nanti proses. Tapi yang pasti dari awal TemanAhok didirikan karena khawatir parpol nggak mau nyalonin saya," jelas Ahok.
Ahok pun memberi batas waktu hingga usai Lebaran untuk parpol dan TemanAhok bertemu. Apabila surat permintaan TemanAhok itu tidak juga keluar, maka TemanAhok segera melakukan rekap KTP dukungan.
"Mereka bilang dukung di media, ngomong di kita, suratnya mana dong? Kalau suratnya enggak ada, kita mau rekap satu juta (KTP), mau digandakan jadi tiga juta. Mau tanda tangan meterai begitu banyak. Belum lagi mau verifikasi faktual. Kalau enggak ada pegangan hitam di atas putih, TemanAhok udah tinggal sebulan mereka (parpol) bilang enggak, ya dia enggak terkejar dong," Ahok menandaskan.