Sukses

TemanAhok Hitung Ulang Dukungan 1 Juta KTP 6 Jam Nonstop

Proses penghitungan manual akan dilakukan selama 6 jam ke depan nonstop, terhitung mulai pukul 11.30 WIB hingga 17.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.034.000 formulir dukungan warga untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diverifikasi secara manual oleh 100 relawan TemanAhok. Pendiri TemanAhok Singgih Widyastono menuturkan, hal ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat akan kredibilitas kerja TemanAhok dalam menjaring dukungan melalui pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Hari ini perhitungan satu juta KTP manual. Kita undang semua orang yang meragukan seperti Pak Adian Napitupulu dan Pak Habiburokhman untuk melihat perhitungan satu juta KTP secara manual," ujar Singgih di Sekretariat TemanAhok di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Juru Bicara TemanAhok Amalia Ayuningtias menjelaskan proses penghitungan manual akan dilakukan selama 6 jam ke depan nonstop, terhitung mulai pukul 11.30 WIB hingga 17.30 WIB.

"Kita akan melakukan proses ini enam jam tanpa break. Mekanismenya tim rekapitukasi menghitung dan koordinator masing-masing tim akan melaporkan hasil rekapitulasinya secara bertahap," jelas Amalia.

Menambahkan pernyataan Singgih, Amalia mengatakan TemanAhok ingin dinilai transparan oleh masyarakat. Untuk itu, pihaknya akan memisahkan formulir dukungan yang diisi berdasarkan KTP, Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI-Polri.

"Pertama verifikasi yang dilakukan teman Ahok itu secara kasat mata dulu. Mana yang TNI-Polri, yang pakai SIM. Saat konpers (konferensi pers) nanti kita akan lakukan random sampling. Wartawan boleh mencoba mengambil satu formulir dan kita akan verifikasi dengan menelepon pengisinya," ungkap Amalia.

Setelah dukungan KTP terverifikasi, maka relawan TemanAhok akan menginput data pendukung ke sistem di komputer mereka. Amalia yakin, tidak akan ada lagi dukungan ganda yang terinput. Terakhir, pendukung yang sudah terdata akan dikirimi pesan singkat berisi ucapan terimakasih dari TemanAhok.

"Jadi kita kontrol betul-betul  dukungan masyarakat yang sudah terkumpul. Karena ternyata ada yang kirim lewat pos, misalnya TNI-Polri. Mereka kan tidak bisa memilih. Lalu KTP yang ternyata bukan warga Jakarta atau dukungannya pakai SIM," terang Amalia.

Dari pantauan Liputan6.com, relawan yang terdiri dari para anak muda membentuk tim penghitung di masing-masing meja. Koordinator tim, berdiri di sisi depan ujung kanan meja untuk mengawasi proses penghitungan. Tenda besar berwarna merah putih pun didirikan untuk menjadi tempat kegiatan mereka. Kegiatan ini diprediksi akan memakan waktu hingga malam hari.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.