Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kios pangkas rambut tertua di kawasan Glodok, Jakarta Barat, kerap dikunjungi politikus jelang pesta demokrasi. Bahkan, Presiden Jokowi telah dua kali mendatangi pangkas rambut berusia 80 tahun itu.
Adalah pangkas rambut Ko Tang, yang dikelola secara turun temurun. Mereka memiliki layanan berbeda dari pangkas rambut lainnya dan dipercaya bisa membawa hoki atau keberuntungan.
"Jokowi ke sini waktu mau nyalon jadi gubernur dan waktu mau jadi presiden," ujar Koh Picis (55) yang memangkas rambut Jokowi kala itu.
Tak hanya Jokowi, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Djarot juga jadi pelanggan tetap Koh Picis. "Dua bulan kemarin (Djarot potong rambut) kalau enggak salah," lanjut Koh Picis yang sudah 32 tahun bekerja sebagai tukang pangkas di sana.
Entah mencari hoki, entah mengikuti jejak, bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga menyambangi pangkas rambut yang terletak di Gang Gloria, Jalan Pancoran Glodok itu. Ia memotong rambut, tapi sayang tak menikmati layanan korek kuping ala Pangkas Ko Tang itu.
"Koh Picis pasti tahulah mana bulu yang bawa hoki atau enggak," ujar Sandiaga Uno, saat Koh Picis memotong rambut di sekitar kupingnya yang menurut ajudannya untuk buang sial.
Pangkas rambut itu terkenal dengan layanan korek kuping, dan cuci rambutnya yang beda dengan pangkas rambut dan salon-salon lainnya. Proses cuci rambut di Pangkas Ko Tang menggunakan wastafel, dan keahlian korek kuping ini diturunkan secara turun temurun, tak hanya ke keluarga Ko Tang, tapi juga pada karyawannya.
"Enggak ada malahan yang keluarga intinya, kami hanya pengawai yang sudah puluhan tahun dan dianggap sebagai keluarga sendiri," ucap Ncik Yeye (46) kasir Pangkas Ko Tang.
Sandiaga mengaku hanya kebetulan dan dipaksa warga dan pedagang di Gang Gloria itu untuk pangkas rambut di sana. "Cuma kebetulan dan memang mau potong rambut saja," ucap Sandiaga.
Sandiaga Uno Cari Hoki ke Pangkas Rambut Tertua di Jakarta
Sebuah kios pangkas rambut tertua di kawasan Glodok, Jakarta Barat, kerap dikunjungi politikus jelang pesta demokrasi.
Advertisement