Sukses

Nusron Wahid: Siapa Sangka Ada Pemimpin 'Edan' Seperti Ahok

Dengan segala keluarbiasaan Ahok, Nusron tak meragukan kemampuan dia bersama TemanAhok untuk kembali meraih kepercayaan publik.

Liputan6.com, Jakarta - Nusron Wahid selaku Ketua Koordinator Tim Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar dan ketua timses pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada 2017 menegaskan karakter dan posisi Ahok memang kontroversial.

"Individu Ahok sudah kontroversi. Dobel minoritas, warga keturunan Tionghoa dan non-muslim. Yang dasarnya nggak suka Ahok, mau pakai jalur independen atau parpol sama aja. Kalau independen, nanti lemah. Kalau parpol dipertanyakan 'Mana KTP saya?" jelas Nusron kepada Liputan6.com di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).

Menurut dia, sistem pemerintahan Indonesia saat ini sudah memasuki era meritokrasi, di mana mereka yang terbukti nyata mampu memberikan kontribusi positif terhadap negara akan diberikan jabatan prospektif.

Hal tersebut dapat dilihat ketika Ahok melepaskan diri dari jeratan parpol. Ahok yang kala itu dalam posisi lemah di pemerintahan berhasil diselamatkan melalui relawan TemanAhok yang mengumpulkan satu juta KTP.

"Orang Jakarta sudah hargai sistem meritokrasi. Dibuktikan ketika Ahok dihajar parpol, muncul masyarakat yang mendukung Ahok maju independen dengan 1 juta KTP," jelas Nusron.

"Siapa yang nyangka bakal ada sosok pemimpin yang seedan itu? Mana ada parpol yang mau deal (dengan Ahok) tanpa ada kesepakatan politik?" sambung dia.

Dalam mencapai tujuan partai, menurut Nusron, erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat, sosok gubernur, dan hasil yang dibawa oleh gubernur tersebut dalam membangun wilayahnya.

"Parpol kan alat untuk mencapai tujuan. Tujuannya mencapai kesejajterann rakyat. Yang kita lihat kan hasil atau output-nya. Dan yang kita lihat (Ahok) ada kepuasan publik," tegas Nusron.

Nusron juga berkata bahwa dipilihnya Ahok sebagai calon gubernur bukan tanpa melewati proses seleksi terlebih dahulu.

"Kami ada dua alasan, individu dan kapasitas. Ada suara rakyat masif. Orang baik, punya prestasi, pro terhadap rakyat, terhadap pemberantasan narkoba, punya hak untuk tampil di publik jadi pemimpin. Karena itu Golkar mengusungnya," jelas Nusron.

Dengan segala keluarbiasaan Ahok, Nusron tak meragukan kemampuan Ahok bersama TemanAhok untuk kembali meraih kepercayaan publik. Terlebih, sudah ada Golkar pula yang turut memberikan tumpangan kendaraan politik bagi Ahok.

"Saya yakin Ahok dan TemanAhok mampu bangun kesadaran publik. Memang jika (Ahok) naik akan jadi ujian bagi politik Indonesia. Tapi kita juga sudah kasih kendaraan ke Ahok," pungkas Nusron. (Winda Prisilia)

Video Terkini