Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meyakini 3 parpol pendukungnya yaitu Golkar, Hanura, dan Nasdem tidak akan berkhianat dengan membatalkan dukungan padanya. Namun, seandainya Golkar membelot, Ahok mengaku sudah mengetahui risikonya, yakni batal maju di Pilkada DKI 2017.
"Ya, enggak ikut (Pilkada 2017) dong. Bagaimana mau ikut?" ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Baca Juga
Sebab, kata Ahok, pendaftaran calon independen untuk Pilkada DKI 2017 pun sudah tertutup. Sedangkan pintu koalisi dengan partai lain pun sepertinya sudah tertutup bagi Ahok.
Advertisement
"Mau koalisi dari mana? TemanAhok sudah lewat. Andalan kita kan (awalnya) memang independen, TemanAhok, cuma kita menghargai mereka (Parpol) juga. Ketika partai menghargai TemanAhok maka saya dan TemanAhok menghargai partai, menaruh kepercayaan," tegas Ahok.
Menurut Ahok, apabila kepercayaan yang telah diberikan kepada parpol dikhianati, maka Ahok menyebut itu hanya kurang beruntung atau sedang sial karena mau ditipu parpol.
"Kalau mereka mengingkari kepercayaan kami, ya sudah berarti kita sial aja ditipu partai kan," ujar Ahok.
"Tapi politik kan jangka panjang, kaya maraton. 2019 kita bisa bangkit lagi, nah andalan kita kan TemanAhok saya bilang," tambah Ahok.
Meski demikian, Ahok percaya tiga parpol tidak akan membelot. Sebab, Ahok sangat mengenal para ketua umum parpol yang mengusungnya.
"Saya kira, partai masa mau menodai (kesepakatan). Kalau sampai mau nekat juga ya silakan saja. Tapi saya kira enggak (membelot). Saya kenal semua kok, saya kenal Pak Surya Paloh dengan baik, kenal Pak Wiranto baik, kenal Pak Setnov baik. Semalam saya baru makan dengan Pak Surya Paloh, ngobrol banyak," pungkas Ahok.