Liputan6.com, Jakarta - Tujuh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan sepakat untuk mengusung calon gubernur yang akan menjadi lawan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang.
Tujuh parpol tersebut, yaitu PAN, PDIP, Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, dan PPP.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memastikan partainya menutup pintu bagi Ahok. Pihaknya melalui Koalisi Kekeluargaan akan mencari calon alternatif bagi warga Jakarta untuk diusung di Pilkada DKI.
Advertisement
"Kami (Koalisi Kekeluargaan) tentu menyediakan alternatif pilihan bagi rakyat Jakarta. Memang enggak mudah cari lawan yang seimbang dengan Pak Ahok. Tapi intinya kita ingin masyarakat Jakarta punya alternatif pilihan," ucap Zulkifli Hasan dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis (11/8/2016).
Kendati demikian, Zulkifli mengakui prestasi Ahok yang mampu mengubah Jakarta menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun demikian, Ia menilai partainya menginginkan figur yang tidak hanya tegas dan berani, namun juga memiliki kesantunan sebagai seorang pemimpin.
"Pak Ahok tegas, berani, cuma dengan cara yang saya nilai, kita perlu yang tegas, tapi santun. Enggak boleh mempertaruhkan keragaman. Enggak bijak kalau pemimpin mempertaruhkan keragaman dan menciptakan pro dan kontra," kata politikus yang karib disapa Zulhas itu.
Lalu, siapa sosok yang diharapkan PAN maju menjadi lawan Ahok di Pilkada DKI? Ketua MPR RI ini menyebut nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Kita harap Risma, tapi kalau PDI Perjuangan mengizinkan," kata dia.
Untuk mengupayakan hal tersebut, Zulkifli mengaku telah melakukan komunikasi dengan para ketua parpol di Koalisi Kekeluargaan, termasuk dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Komunikasi dengan para ketua partai terus dilakukan. Tapi ini semua kan proses, ending-nya September mendatang," Zulkifli Hasan menandaskan.