Liputan6.com, Serang - Sebanyak 6.000 personel kepolisian dari Polda Banten akan diterjunkan untuk mengamankan perhelatan Pilkada Banten 2017.
"Pada momen-momen tertentu seperti nanti pada saat kampanye terbuka, kemudian pada saat pemilihan sendiri dua pertiga kekuatan, 6.000 sekian kira-kira kekuatannya," kata Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri di Serang, Banten, Jumat (12/8/2016).
Menurut Ahmad, sejak dimulainya tahapan pilkada, polisi harus sudah meminimalkan terjadinya konflik. Sementara pengerahan kekuatan maksimal akan berlangsung saat pencoblosan pada 15 Februari 2017.
Ahmad mengatakan, pengamanan akan difokuskan pada tempat berlangsungnya pemilihan, seperti TPS, kantor desa dan kelurahan, sekretariat pemenangan calon, kantor kecamatan, KPU kabupaten dan kota, hingga kantor KPU Provinsi.
"Misalnya di PPK kecamatan, kalau hari-hari biasa cukup satu atau dua, tetapi nanti ketika kotak suara itu ada, otomatis di sana pasti akan banyak, nanti akan menyesuaikan," ujar Ahmad.
Pilkada Banten akan diikuti oleh dua calon independen, yakni Yayan Sofyan-Ratu Enong Dimyati dan Natakusumah-Yemelia. Sedangkan calon dari partai politik baru pasangan Wahidin Halim-Andhika Hazrumy yang telah mendeklarasikan diri dengan dukungan dari Partai Golkar, Hanura, dan Demokrat.
Sementara calon gubernur petahana Rano Karno hingga saat ini belum mengumumkan pendampingnya. Namun, pria yang terkenal dengan sapaan Bang Doel ini masih terus bertemu dengan beberapa tokoh dan parpol yang belum menentukan pilihan, seperti PPP dan PAN.
Jurus Meminimalkan Konflik Pilkada Banten
Sejak dimulainya tahapan pilkada, polisi harus sudah meminimalkan terjadinya konflik.
Advertisement