Liputan6.com, Jakarta - "Satu padu untuk menang, Gotong royong untuk menang, Perjuangan untuk menang, Ahok pasti tumbang." Begitulah bait lagu yang dinyanyikan puluhan kader PDIP.
Dalam video berdurasi 31 detik yang beredar, mereka menyanyikannya dengan penuh semangat meski tanpa iringan musik.
Para kader PDIP itu terlihat bernyanyi di dalam sebuah ruangan dengan podium berlatar spanduk dengan gambar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno.
Advertisement
Tidak jelas siapa saja kader PDIP yang berada dalam ruangan itu karena kualitas video yang kurang bagus.
Saat dikonfirmasi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan penolakan kader PDIP itu bagian dari dinamika partai.
"Ya ini kan sebuah ekspresi. Itulah bedanya PDI Perjuangan dengan yang lain, karena kami itu partai rakyat," kata Hasto, Kamis 18 Agustus 2016.
Ia menilai nyanyian 'Ahok Pasti Tumbang' itu bukan sebagai bentuk perlawanan kader PDIP.
"Bukan, karena pada saat Pilkada DKI lalu ada yang memberikan dukungan pada Pak Foke (Fauzi Bowo) ada yang memberikan dukungan pada Jokowi. Namun ketika keputusan diambil semua satu tekad untuk menjaga marwah pemilu dengan bekerja keras mendapat dukungan rakyat," Hasto menjelaskan.