Liputan6.com, Jakarta Sejumlah nama telah bermunculan untuk diusung menjadi calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017. Nama-nama itu nantinya akan bertarung melawan cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Banyaknya nama cagub dan cawagub memberikan alternatif bagi publik DKI Jakarta dalam menentukan pilihannya saat pencoblosan nanti.
Baca Juga
Berdasarkan hasil survei yang digelar KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) pada 2-5 September 2016, elektabilitas calon alternatif tersebut terus naik dan berpeluang mengalahkan Ahok.
Advertisement
"Elektabilitas Tri Rismaharini atau Risma naik menjadi 30 persen, Rizal Ramli naik menjadi 8 persen mengungguli Sandiaga Uno yang hanya 7 persen, dan Budi Waseso turun menjadi 1,3 persen," ujar salah satu pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Sementara elektabilitas Ahok, yang menempati posisi terendah sejak awal 2016, berada di angka 41,6 persen.
Naiknya elektabilitas para calon alternatif itu berimbas pada posisi cagub petahana. Dari hasil survei tersebut, Risma berpeluang unggul dari Ahok sebesar 56,5 persen, Rizal Ramli 15,5 persen, Sandiaga Uno 8,3 persen, dan Budi Waseso 2 persen.
"Masyarakat Jakarta memang kerap menghadirkan kejutan untuk urusan pilkada. Mereka nampaknya menanti calon alternatif untuk maju melawan petahana," ucap Hendri yang mengajar mata kuliah Komunikasi Politik dan Opini Publik di Universitas Paramadina.
Dari hasil survei yang melibatkan 400 responden, yang tersebar proposional di 40 kelurahan di 6 Kabupaten/Kota di DKI Jakarta itu, juga terlihat nama Rizal Ramli lebih unggul dari cagub yang telah diusung Partai Gerindra yakni Sandiaga Uno.
"Rizal Ramli (RR) Berada di atas Sandi, Buwas dan YIM (Yusril Ihza Mahendra) bila Risma tidak maju. Apakah RR bisa menang lawan Ahok? Kejutan bisa terjadi tapi RR butuh ekstra kerja keras," kata Hendri.
"Ini alarm bagi Sandi yang namanya mulai disaingi dan dilewati Rizal Ramli," lanjut Hendri.
Meski nama Rizal Ramli terus melaju, namun hingga saat ini Rizal belum dapat tiket dari partai politik. Berbeda dengan Sandiaga yang sudah diumumkan Gerindra untuk menjadi cagub atau cawagub.
Survei ini digelar pada 2-5 September 2016, sangat dekat dengan pernyataan Ahok yang akan menggusur ratusan titik di Jakarta dan penolakan Ahok untuk cuti saat kampanye. Metodenya menggunakan wawancara tatap muka.
Survei ini menggunakan metode sampel ‎acak bertingkat dengan margin of error (MOE) sebesar kkurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.