Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), biasanya kerap dilakukan dengan arak-arakan dari para pendukungnya.
Namun, cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengimbau kepada tim suksesnya agar pada saat pendaftaran ke KPUD DKI, tidak dilakukan arak-arakan. Sebab, acara tersebut dapat menimbulkan kemacetan di jalan.
Relawan Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan, penyelenggaraan arak-arakan atau pawai masih sekadar wacana dan dalam pembahasan pihaknya.
Advertisement
"Kalau terkait pawai, sebetulnya pembahasan di dalam juga sifatnya masih wacana, belum ada eksekusi," ujar Amalia kepada Liputan6.com, Jumat (16/9/2016).
"Ya tentunya teman-teman di Rumah Lembang (Posko Pemenangan Ahok) sangat excited untuk bisa mendaftarkan pak Ahok sebagai calon gubernur," sambung dia.
Menurut Amalia, pihaknya masih menunggu siapa calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ahok pada Pilkada DKI 2017. Sebab sampai sekarang, Gubernur DKI Jakarta itu belum mengumumkan.
"Sekarang kan kita tinggal nunggu wakilnya siapa," ungkap dia.
Terkait siapa sosok yang akan mendampingi Ahok, Amalia menyerahkan sepenuhnya kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kami kan sudah sepakat untuk mendukung tanpa syarat, seharusnya untuk wakil ya biar pak Ahok saja yang tentukan," tutup pendiri TemanAhok itu.
Sementara, Ahok sebelumnya telah menyebut dua nama yang ingin digandeng menjadi cawagub, yakni Djarot Syaiful Hidayat dan Heru Budi Hartono.