Liputan6.com, Brebes - Mantan Menteri Pertanian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2014, Suswono dipastikan maju dalam Pilkada Brebes 2017. Dia didampingi Ahmad Mustaqim yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra.
Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati itu diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra.
Baca Juga
"Ya memang benar PKS dan Gerindra mengusung Suswono sebagai bakal calon bupati Brebes 2017 mendatang. Rencananya Jumat (23/9/2016) kami akan datang ke KPU untuk mendaftar," ucap Ketua DPC Gerindra Ahmad Mustaqim atau yang akrab disapa Aim di Brebes, Jawa Tengah, Kamis 22 September 2016.Â
Advertisement
Dia menuturkan, rekomendasi dari DPP Partai Gerindra sebenarnya sudah diterima pada, Selasa, 20 September 2016. Surat rekomendasi itu ditandatangani langsung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mencantumkan nama Suswono dan Mustaqim sebagai pasangan bakal calon bupati dan calon wakil bupati Brebes.Â
"Insya Allah kami siap maju berjuang pada Pilkada Brebes, karena ini suatu amanah yang harus diemban dan diperjuangkan maksimal," kata Aim.
Ketua DPD PKS Brebes Abdullah Syafaat menyebut, koalisi PKS-Gerindra dibangun atas dasar visi dan misi yang sama, yaitu ingin membangun Brebes yang lebih baik lagi.
Pencalonan Suswono, kata dia, merupakan bentuk tanggung jawab untuk menghadirkan calon alternatif, yang memiliki kualitas dan berintegritas tinggi.
Di sisi lain, koalisi PKS dan Gerindra pada Pilkada Brebes 2017. Maka secara perhitungan politik, mereka hanya memiliki 11 kursi di DPRD Brebes.Â
Melawan Petahana
Sementara lawannya, yakni PDIP, Hanura, PKB, PPP, PAN, dan Hanura, yang mengusung pasangan petahana Idza Priyanti-Narjo, memiliki 39 kursi.
Meski demikian, Syafaat mengaku tidak gentar dengan kekuatan yang dimiliki lawan. Ia menyatakan, kapasitas Suswono yang pernah menjadi menteri sampai penuh kepemimpinan SBY merupakan modal yang cukup untuk bertarung pada pesta demokrasi 2017.Â
"Saya kira partai itu kan hanya kendaraan saja," ujar dia.Â
Pada Pilkada Brebes 2017 ini, PKS dan Gerindra bersatu mengusung cabup dan cawabup sendiri. Padahal 2012, kedua parpol itu mengusung bupati petahana Idza Priyanti-Narjo. Â
Menurut Syafaat, alasan yang mendasar kenapa pada Pilkada Brebes 2017 tidak kembali ikut mengusung Idza-Narjo, yakni ingin mencari alternatif calon lain.Â
"Kalau alasannya kenapa, kami ingin ada calon alternatif yang punya kapasitas dan kapabilitas sebagai pemimpin Brebes ke depan," ucap politikus PKS ini. Â
Menurut Ketua DPD PKS Brebes ini, selama kepemimpinan Idza-Narjo dalam lima tahun terakhir ini, hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Â
Bahkan, dalam lima tahun terakhir ini Kabupaten Brebes tidak mengalami perubahan. Lantaran masih tertinggal dengan kabupaten lain di Jawa Tengah. Â
Apalagi, jika dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) Brebes tahun ini kembali turun berada di urutan paling bawah di Jawa Tengah.
Karena alasan itulah yang membuat partainya merasa punya tanggung jawab kepada warga Brebes paling tidak berusaha melakukan perubahan agar ke depan lebih baik.
"Dari tahun ke tahun Brebes harus berubah menjadi yang lebih baik dan baik lagi. Untuk itu harus ada seorang sosok pemimpin yang memiliki kemampuan mumpuni untuk mengembangkan Brebes yang semakin maju," Syafaat menandaskan.