Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB resmi mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menjadi bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017. Koalisi kekeluargaan pun pecah. Gerindra dan PKS kurang sreg dengan pilihan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Padahal sebelumnya, partai-partai non-Ahok itu sepakat untuk mengusung satu pasang calon agar suara mereka tak terpecah. Dengan begitu, kans mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat lebih besar.
Namun sejak diumumkan semalam, hitung-hitungan politik pun berubah. Agus-Sylviana yang didukung koalisi Cikeas hanya berbekal 28 kursi. Rinciannya, PPP memiliki 10 kursi, PKB 6 kursi, Demokrat 10 kursi, sementara PAN hanya 2 kursi.
Advertisement
Sementara pilihan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Gerindra-PKS hanya berbekal 26 kursi. Gerindra memiliki 15 kursi dan PKS memiliki 11 kursi.
Pasangan Ahok-Djarot memiliki kekuatan sangat besar sejak didukung oleh PDIP. Di mana, PDIP memiliki kursi paling besar di DPRD DKI Jakarta yaitu 28 kursi.
Tiga partai lain yang sebelumnya sudah mendukung Ahok juga punya kursi yang lumayan. ketiga partai itu adalah Nasdem memiliki 5 kursi, Golkar 9 kursi dan Hanura memiliki 10 kursi. Sementara syarat minimal pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Jakarta adalah 22 kursi.
Dengan begitu, mesin politik Agus-Sylviana dan pasangan cagub-cawagub Gerindra PKS hanya memiliki setengah kekuatan Ahok-Djarot.