Liputan6.com, Jakarta - Pagi ini pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta Pusat.
Hal itu merupakan rangkaian persiapan mereka dalam menentukan layak tidaknya para pasangan untuk maju dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Ketua Ikatan Dokter (IDI) DKI Jakarta sekaligus Penanggung Jawab Pemeriksaan Kesehatan Pilkada DKI Jakarta, Budiarto , mengatakan ada sekitar 80 dokter yang disiapkan dalam agenda tersebut.
Advertisement
Mereka akan memegang peranan masing-masing dalam sejumlah tes yang nantinya akan dilalui para pasangan.
"Sekitar 80 dokter. Nanti pemeriksaan jasmani dari ujung rambut sampai ujung kaki," tutur Budiarto di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2016).
Para dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan psikologi, dan pemeriksaaan penunjang terpilih atau indikasi, dengan metode objektif dan ilmiah. Sementara materi pemeriksaan kesehatan meliputi penyakit dalam dan psikiatri, jantung dan paru-paru, urologi dan orthopedic, bedah dan obygyn, neurologi dan mata, THT dan gigi, radiologi dan laborat serta napza dan psikologi.
Menurut dia, penyakit belum tentu dapat menggugurkan para calon untuk maju ke DKI 1. Ini nanti akan diputuskan dalam rapat dokter setelah hasil pemeriksaan keluar.
"Kita tidak mencari yang sakit atau tidak. Kalau ada calon yang sakit mungkin bisa diobati. Nanti hak prerogratif dokter bagaimana hasilnya. Jika hasilnya tidak mengganggu selama kinerja lima tahun ya bisa," jelas dia.
"Kita rapatkan. Bisa jasmani bisa gangguan jiwa," lanjut Budiarto.
Adapun hasil tes kesehatan hari ini dapat langsung disimpulkan pada malam nanti. Kemudian akan direkap dengan hasil pemeriksaan di Badan Narkotika Nasional (BNN) yang akan dijalani para pasangan calon pada Minggu, 25 September besok.
"Nanti malam sudah bisa disimpulkan. Nanti nunggu hasil dari BNN dan disatukan," pungkas Budiarto.