Sukses

Diragukan Mampu Pimpin Jakarta, Apa Reaksi Agus SBY?

Agus menyadari, langkahnya maju di Pilkada DKI 2017 ini merupakan awal dirinya terjun ke dalam dunia politik.

Liputan6.com, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merupakan bakal calon gubernur (Bacagub) termuda di Pilkada DKI 2017. Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu pun diragukan sejumlah pihak mampu memimpin Jakarta. Dia juga dianggap terlalu dini terlibat langsung dalam bursa Pilgub DKI.

Namun Agus menanggapi dengan santai keraguan-keraguan sejumlah pihak itu. Menurut dia, setiap orang pasti meniti karir dari bawah. Tidak ada seseorang pun yang tiba-tiba berpengalaman, pandai, dan cerdas begitu saja tanpa dimulai dari titik awal, apalagi tanpa mencoba dan berusaha.

"Semua orang punya titik awal. Usia muda itu relatif, bisa dibandingkan dengan politisi lain di dalam maupun luar negeri. Tingkat lokal maupun tingkat nasional. Jadi Insya Allah saya ingin terus belajar," ujar Agus di Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Agus menyadari, langkahnya maju di Pilkada DKI 2017 ini merupakan awal dirinya terjun ke dalam dunia politik. Meski begitu, dirinya mengklaim telah memiliki sejumlah pengalaman di bidang kepemimpinan, meski bukan di dalam birokrasi pemerintahan. Apalagi dia bertahun-tahun juga telah memiliki pengalaman luar biasa di dunia militer.

"Jadi saya pikir kemantapan itulah yang lebih penting," kata suami Annisa Pohan itu.

Reaksi untuk Pembelot

Terpilihnya Agus sebagai kandidat cagub DKI yang diusung Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PPP ini tak serta merta mendapat dukungan mulus dari internal partai. Terbukti, sejumlah politisi senior dari Partai Demokrat justru mendukung kandidat lain.

Seperti yang dilakukan Ruhut Sitompul dan Hayono Isman. Dua politisi senior Partai Demokrat itu justru mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat yang diusung koalisi partai lain.

Agus menilai, sikap membelot seorang politisi dari kebijakan partainya merupakan hal yang wajar. Apalagi di negara demokrasi, sikap tersebut adalah hak politik mereka.

"Tiap orang pasti punya pandangan masing-masing. Ini demokrasi. Saya pikir kita hargai semua itu," tegas Agus.

Video Terkini