Sukses

Deklarasi Dukungan, PPP Sodori Ahok Kontrak Politik

Acara deklarasi ini juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh politik dari sejumlah partai pendukung pasangan Ahok-Djarot.

Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz bakal mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Deklarasi digelar di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Sekjen DPP PPP Dimyati Natakusumah mengatakan, deklarasi ini bakal dihadiri oleh pasangan Ahok-Djarot. Kehadiran kandidat petahana ini sekaligus untuk menandatangani kontrak politik.

"Ya hadir dong (Ahok-Djarot), kan harus tandatangan kontrak. Isinya menjamin akan membela konstituen PPP di Jakarta dan semua," ujar Dimyati di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Dimyati menuturkan, acara deklarasi ini juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh politik dari sejumlah partai pendukung pasangan Ahok-Djarot. Dia juga berharap, Ketua DPW PPP Abraham Lunggana alias Lulung yang kerap berseberangan dengan Ahok turut hadir dalam acara ini.

"Ya syukur-syukur datang ya. Ini kan DPP ya (Lulung) diundang," ucap dia.

Pengamanan Ketat

 

PPP kubu Djan Faridz deklasi dukung Ahok-Djarot, pengamanan diperketat

Kantor DPP PPP pun dijaga ketat oleh aparat kepolisian jelang deklarasi dukungan Ahok-Djarot.

Dimyati mengatakan, penjagaan dilakukan sekitar 100 aparat kepolisian. Hal ini ditujukan agar acara berlangsung aman dan lancar. Apalagi acara tersebut juga bakal dihadiri Gubernur DKI.

"Kalau lihat polisi itu kan menjamin keamanan. Mungkin ada yang ancam-ancam terhadap kegiatan yang mendukung Ahok itu," kata Dimyati.

Dimyati sendiri mengaku tidak tahu apakah pihaknya menerima ancaman hingga penjagaan di Kantor DPP PPP diperketat. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, sekitar seratus personel polisi berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Beberapa petugas juga dibekali alat pelontar gas air mata. Satu unit mobil water canon juga diterjunkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau saya sih orangnya tidak pernah takut kan. Tapi kan Ahok ini pejabat negara dan dia Gubernur Jakarta. Dan ini memang sedang menarik," pungkas Dimyati.