Sukses

Partai Koalisi Pengusung Anak Ratu Atut Pecah?

Wahidin Halim (WH)-Andhika Hazrumi (Aa) didukung oleh tujuh partai politik dalam Pilkada Banten 2017.

Liputan6.com, Serang - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengancam akan mengalihkan dukungannya ke kubu Rano Karno-Embay Mulya Syarif dalam Pilkada Serentak 2017. Ini akan dilakukan jika ketujuh partai lainnya tak lagi memegang komitmen mengusung Wahidin Halim (WH)-Andhika Hazrumi (Aa).

Namun, hal tersebut belum terjadi, walau sempat ada kabar salah satu partai di koalisi itu akan menarik dukungan karena tidak diikutkan dalam pemenangan WH-Aa.

"Kalau dinamika soal menarik dukungan dalam pilgub sudah biasa. Kami tidak terlalu heran, dan tidak ambil pusing kalau ada saling menarik dukungan atau dukung mendukung," kata Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Sudarmana, sekaligus anggota perwakilan Majelis Syuro DPP PKS, Jumat (21/10/2016).

Menurut dia, PKS bersama Golkar, Hanura, PAN, PKB, Gerindra dan Demokrat masih berusaha memegang komitmen mendukung WH-Aa. Terlebih, DPW PKS Banten lah yang mengusulkan Andhika Hazrumi, putra sulung Ratu Tatu Chasanah, sebagai Cawagub Banten.

"PKS komitmen asal semua pihak melakukan komitmen. Politik itu memang pilihan dan kita sepakat Pilgub Banten mendukung WH-Andika. Kalau semua pihak komitmen bersama, kita tidak akan mengkhinati," ujar Sudarmana.

PKS, lanjut dia, siap dengan kemungkinan terburuk dalam perpolitikan di Pilkada Serentak 2017, yakni ditinggal oleh para partai koalisi. "Komitmen ini sudah sering dicontohkan DPP, kita masih di dalam koalisi merah putih. Walaupun ada beberapa partai meninggalkan kita," ucap Sudarmana.

Sedangkan Sekretaris tim Pemenangan WH-Aa, Media Warman, mengaku koalisi tujuh partai pengusung masih solid menuju Pilkada Banten 15 Februari 2017.

"Kami sering rapat dengan tim gabungan tujuh partai, kemarin malam sampai dinihari (Kamis 20 Oktober 2016), kami  melanjutkan rapat tim di kediaman Pak WH. Dan semua partai pengusung menyatakan keseriusan dan komitmennya memenangkan pasangan WH-Andika. Jadi tidak benar kalau ada yang akan keluar dan mengancam tarik dukungan," tegas Media Warman, Jumat.

Video Terkini