Sukses

Peta Kerawanan di Papua Jelang Pilkada

Dari 11 Kabupaten dan Kota ini tidak ada yang aman. Artinya bahwa situasinya rawan satu, rawan dua dan rawan khusus.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 Kabupaten dan satu Kota di Provinsi Papua akan menggelar Pilkada Serentak pada 2017 mendatang. Di antaranya adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Yapen, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya  Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Puncak Jaya, Kabuapaten Tolikara, Kabupaten Nduga, dan Kabupaten Mappi.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Patridge Renwarin mengatakan, pihaknya telah memetakan sejumlah daerah yang berpotensi rawan terjadinya konflik. Sehingga, sambungnya, polisi dapat mengantisipasi terjadinya kericuhan.

"Dari 11 Kabupaten dan Kota ini tidak ada yang aman. Artinya bahwa situasinya rawan satu, rawan dua dan rawan khusus," kata Patridge di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Ia menambahkan, daerah rawan 1 berpotensi terjadinya aksi demonstrasi. Baik sebelum pilkada maupun setelah pengumuman hasil pilkada. Ada lima Kabupaten dan Kota yang diprediksi daerah rawan 1 yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Mappi.

Kemudian daerah rawan 2, terang Patridge, terdapat di Kabupaten Nduga dan Dogiyai. Potensi kerawanan konflik di dua daerah ini, menurut dia, sudah mulai terlihat.

"Sejak awal memang sudah ada riak-riak, bahwa nanti akan terjadi perlawanan. Memang dari awal agak panas, ada incumbent yang digugurkan KPU karena tidak memenuhi persyaratan dan juga pembagian dukungan rekomendasi ke dua pasangan, karena partai PKPI ada dualisme kepengurusan," terang Patridge.

Lalu ada juga daerah rawan khusus. Menurut Patridge, daerah yang masuk kategori rawan khusus ini adalah yang sering terjadi gangguan kelompok bersenjata.

"Rawan khusus seperti Kabupaten Lany Jaya, Puncak Jaya, Tolikara, Yapen," ucapnya.

Untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan, Patridge memastikan pihaknya sudah mengirimkan personel ke 11 daerah yang akan mengikuti Pilkada. Total ada 5 ribu lebih personel dari Polri dan TNI untuk mengamankan Pilkada.

"Nanti Brimob Mabes turun juga," sambung Patridge.

Selain itu, Patridge mengatakan pihaknya juga akan menggandeng tokoh agama di 11 daerah tersebut agar turut membantu dan ikut serta menjaga situasi. Sehingga Pilkada 2017 mendatang berjalan lancar.