Liputan6.com, Brebes - Sebelum menjalani cuti kampanye, Bupati Brebes Idza Priyanti meluncurkan Kampung Bawang di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes Jawa Tengah, pada Kamis 27 Oktober 2016 kemarin.
Peluncuran ini sekaligus penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) Pemkab Brebes bersama sembilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Juga
Kesembilan BUMN/BUMD tersebut yakni PT Bulog (Persero), PT Sang Hyang Seri Tbk, PT Pupuk Indonesia Holding Company, PT BNI Persero Tbk, PT BRI (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BPD Jateng, PT Jasindo, dan PT Telkom Indonesia.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Idza mengajak para petani di Kabupaten Brebes untuk terus melanjutkan tekat membangun lewat pertanian.
Ia menjelaskan, dengan dikembangkannya Kampung Bawang, diharapkan bisa menyejahterakan petani sesuai dengan amanat Presiden Jokowi.
"Presiden Jokowi menaruh perhatian penuh lewat program sinergi aksi untuk ekonomi rakyat (PSAER) demi meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat Brebes," ucap Idza Priyanti.
Kampung Bawang yang dimotori PT Bulog bertujuan memudahkan transaksi antara petani dan konsumen sehingga memangkas biaya distribusi barang. Sehingga harga bawang tetap stabil dan petani maupun konsumen sama-sama diuntungkan.
"Di Kampung Bawang ini, antara lain ada Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan bimbingan PT Bulog," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Idza juga menyerahkan 470 Kartu Tani dan 706 Asuransi Nelayan. Dengan memiliki Kartu Tani, petani dapat menikmati kemudahan mengakses perbankan maupun BUMD/BUMD.
Pemerintah juga bisa mendapatkan data yang akurat tentang petani di daerah tertentu sehingga memudahkan dalam penentuan kebijakan.
Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri PT Bulog Imam Subowo mengatakan, perjanjian kerja sama yang ditandatangani tersebut menjadi dasar bagi pelaksanaan kerjasama kelembagaan antara BUMN dengan Dinas Pertanian Kabupaten Brebes dalam lingkup pemberdayaan masyarakat.
Imam menuturkan, Perum Bulog sebagai operator pangan pemerintah, memiliki tiga pilar dalam mendukung kedaulatan pangan nasional, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi.
"Ketersediaan menyangkut tempat dan waktu (stok tersedia kapan saja dibutuhkan), keterjangkauan dari sisi fisik dan keterjangkauan dari sisi harga (mampu dibeli oleh masyarakat umum) dan stabilisasi harga dalam rangka menjaga tingkat inflasi," ucap Imam Subowo.
Melalui kerja sama ini, lanjut dia, petani diharapkan tidak pusing memikirkan keperluannya dalam usaha budidaya tanaman bawang merah. Sebab setiap BUMN melalui peran masing-masing akan memenuhi kebutuhan yang diinginkan petani.
"Misalnya dari permodalan ada Himbara, bibit ada PT. SHS, Pupuk ada PT. Pupuk Indonesia, dan Bulog sebagai off taker hasil produksi petani namun tentunya sesuai dengan harga dan ketentuan yang telah disepakati bersama," ujar dia.
Melalui kerja sama ini, diharapkan seluruh proses dalam mewujudkan keterjangkauan pangan dapat ditangani secara baik dengan memanfaatkan potensi dari setiap pihak.
"Kami yakin, lewat langkah ini mampu mendukung pemerintah dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional dapat dicapai," Imam menambahkan.