Liputan6.com, Jakarta - Masa kampanye sudah dimulai sejak Jumat, 28 Oktober 2016 lalu. Para kontestan Pilkada DKI Jakarta 2017 pun berbondong-bondong memanfaatkan momen ini untuk turun ke masyarakat guna meraih dukungan. Saling adu jual program pun terjadi. Bahkan, tak ketinggalan, saling sindir.
Calon Gubernur DKI Anies Baswedan pun sempat menyindir pesaingnya. Hal ini disampaikan dirinya saat memberikan pembekalan ribuan relawan di Maria Convention Hall, Kelapa Gading, Jakarta Timur, Minggu, 30 Oktober 2016.
Baca Juga
Terkait hal itu, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, yang partainya mengusung Agus Yudhoyono di DKI, angkat bicara. Dia meminta Anies tak meremehkan Agus.
Advertisement
"Kepemimpinan tidak selalu identik dengan pengalaman birokrasi. Bisa jadi ada pengalaman lain yang dia punya di sekolah atau profesi yang selama ini digelutinya. Sekolah sebagai tentara itu tidak boleh dianggap remeh. Karena di mana-mana terbukti, tentara yang memimpin di beberapa daerah juga banyak yang sukses," ucap Karding kepada Liputan6.com, Selasa (1/11/2016).
Dia pun menegaskan orang yang mempunyai segudang pengalaman birokasi belum tentu sukses memimpin, terutama sebagai Gubernur Jakarta.
"Yang punya pengalaman birokrasi, banyak juga yang tidak sukses," ujar Karding.
Selain itu, kata dia, dengan Agus Yudhoyono memilih Sylviana Murni atau Agus-Sylvi sebagai pendamping alias calon wakil gubernurnya, merupakan langkah antisipasi. Sebab dengan kehadiran Sylvi, maka dapat mengisi ruang birokrasi.
"Bu Sylvi bisa mengisi ruang birokrasi yang ada. Prinsipnya, kepemimpinan itu banyak faktor mempengaruhinya," pungkas Karding.
Sebelumnya, calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para relawannya meyakinkan pemilih untuk memilih kandidat pasangan calon berpengalaman dan membawa perubahan bagi Jakarta.
"Jangan pilih calon yang berpengalaman tanpa kebaruan. Jangan pula pilih calon yang baru tanpa pengalaman. Kita pilih yang baru dan yang berpengalaman," kata Anies.