Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengenakan busana sederhana berupa kemeja putih lengan panjang saat berkampanye untuk Pilkada DKI 2017.
Kemeja putih yang terkadang dilengkapi dengan pin bertuliskan slogan "Salam Bersama" itu dimaknai sebagai simbol pemimpin yang bersih.
"Warna putih itu mencitrakan sesuatu yang bersih. Secara langsung dengan pakaian itu melambangkan pemimpin bersih, berjiwa ikhlas, sejuk, dan santun," kata Manager Roemah Joeang, Jamal Hidayat, seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/11/2016).
Advertisement
Namun, relawan tidak menyediakan kemeja putih untuk dibagikan atau dijual kepada pendukung. Menurut Jamal, relawan bisa membuat sendiri kemeja serupa.
"Enggak dijual. Relawan bisa mencetak sendiri, kami akan kasih desain namun cetak sendiri. Namanya juga relawan ya berjuang dengan sendirinya," kata Jamal.
Kendati tidak menyediakan kemeja, Jamal mengatakan sudah menyediakan kaus putih dengan tulisan tertentu untuk para relawan. "Kami menyediakan kaus warna putih dengan tulisan tertentu untuk relawan," ujar dia.
Beni, relawan lain yang berada di Roemah Joeang, juga mengatakan kemeja putih itu sudah menjadi ciri khas pasangan Anies-Sandi selama kampanye. Kendati demikian, baik Jamal dan Beni tidak mengetahui siapa yang pertama kali mencetuskan ide kemeja putih untuk dipakai kampanye.
Selain kemeja putih, Anies-Sandi juga menciptakan logo kampanye yaitu gambar tangan berwarna merah putih dengan tulisan "Salam Bersama".
Logo Salam Bersama digunakan pada pin dan kemeja. Salam itu juga dipakai untuk menyapa warga dengan gerakan mengangkat tangan kanan setinggi kepala dengan telapak terbuka.
Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur menciptakan identitas diri untuk kampanye melalui pakaian.
Pasangan Agus-Sylvi terkenal dengan kaus berkerah tacticool dengan simbol bendera Indonesia. Sementara Ahok-Djarot mengenakan kemeja kotak-kotak.