Sukses

Reformasi Birokrasi ala Sandi: Motivasi Sampai 'Heart to Heart'

Sebelum memberi sanksi ada baiknya jika pemimpin berani mengajak bicara jajarannya dari hati ke hati.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pihaknya sudah menyiapkan program jitu untuk reformasi birokrasi. Dia bersama pasangannya, Anies Baswedan, juga merumuskan langkah-langkah yang akan diambil dalam mereformasi birokrasi jika nantinya terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Sandi, untuk mereformasi birokrasi dibutuhkan komitmen kuat. "Komitmen kuat dan sebagai seorang pemimpin harus bisa memberi contoh. Simpel aja," kata dia di Kampung Rawa Indah RT 05 RW 3 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 9 November 2016.

Sandi menjelaskan, untuk menghilangkan budaya korupsi dan pungli, seorang pemimpin juga harus peka. Dan yang tidak kalah penting, pemimpin juga harus bisa memicu jajarannya bekerja lebih baik tanpa pungli. Tidak hanya sanksi, seorang pemimpin juga harus fair pada jajarannya yang sudah menunjukkan kerja baik.

"Simpel aja di birokrasi. Saya memimpin dan punya karyawan sebanyak 75 ribuan. Untuk itu nanti yang berprestasi itu kita apresiasi. Kedua kita kasih motivasi sampai amputasi jika nanti tetap tidak bekerja baik," tutur Sandi.

Sandi menegaskan, sebelum memberi sanksi ada baiknya jika pemimpin berani mengajak bicara jajarannya dari hati ke hati. Yang jelas dalam praktiknya, dia akan sangat menghindari menegur atau marah kepada anak buahnya di depan orang banyak atau pegawai lainnya.

"Saya melihat sanksi itu ada untuk yang betul-betul pelanggaran berat. Jangan marah di depan umum. Kita heart to heart dan diajak bicara," pungkas Sandiaga.