Sukses

Respons Ahok Soal Elektabilitas Versi LSI Denny JA

Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) elektabilitas Ahok-Djarot terus merosot.

Liputan6.com, Jakarta - Calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak mau ambil pusing menanggapi hasil survei yang menyatakan elektabilitasnya terus menurun. Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Ahok-Djarot terus merosot.

Survei yang dilakukan sejak 31 Oktober hingga 5 November itu, menunjukkan elektabilitas Ahok hanya 24,6 persen. Ahok-Djarot terus ditempel Agus Harimurti-Sylviana Murni dengan 20,9 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 20 persen.

Menurut Ahok, LSI sejak awal memang tak pernah memberikan survei yang positif kepadanya. Dia mencontohkan saat  pencalonannya di Pilkada Bangka Belitung 2007 lalu. Saat itu, Ahok mundur sebagai Bupati Belitung Timur untuk ikut Pilkada Babel. Akhirnya, Ahok harus takluk dari Eko Maulana Ali.

"Turun di survei, ya tidak apa-apa, itu kan memang LSI dari sejak Pilkada Babel membela Eko Maulana Ali. Dari dulu dia (LSI) begitu," ucap Ahok di kediaman Ahok, Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis 10 November 2016 malam.

"Waktu saya kalah, saya satu kalimat gini, tidak usah terlalu senang sebelum ada bunyi empat paku di atas peti mati, kamu jangan mengklaim kamu hebat. Akhirnya apa? Saya masih Gubernur DKI," cetus Ahok.

Cagub DKI nomor urut 2 ini menyebut tak mau mempermasalahkan apa pun hasil surveinya. Dia memilih fokus bekerja menyelesaikan masa tugas sebagai gubernur DKI hingga Oktober 2017.

"Saya sudah bilang kan saya ini sampai Oktober 2017 kok berakhir," Ahok memungkas.