Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial terkait pencabutan spanduk oleh kubu calon gubernur nomor urut 1 DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono. Spanduk yang dinilai provokatif tersebut di antaranya bertuliskan: "Kami sangat mengapresiasi Polri yang telah bekerja Profesional dalam perkara Ahok".
Terkait hal tersebut, Agus Yudhoyono mengatakan spanduk itu tak dibuat atau dinaikkan oleh pihaknya.
Baca Juga
"Karena bagi saya itu dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Menggunakan foto saya, dan itu tidak ada instruksi saya, instruksi dari tim sukses maupun dari DPP Demokrat, maupun partai koalisi," ucap Agus di Kepulauan Seribu, Rabu, 23 November 2016.
Advertisement
Dia pun membenarkan bahwa pihaknya langsung menurunkan spanduk provokatif tersebut. Meski, Agus tak menjelaskan di mana posisi spanduk itu.
"Jadi bagi saya itu pekerjaan dari kelompok atau orang-orang tertentu, yang justru ingin menghadirkan polemik, membenturkan sesama kelompok. Oleh karena itu, begitu kami tahu, kita minta dicopot segera," kata Agus.
Saat ditanya sejauh mana dia dan tim menganalisis adanya tindakan yang ingin mengganggu kampanyenya, Agus hanya menegaskan hal ini.
"Saya tidak ingin berangan-angan atau berandai-andai, tapi kejadian itu jelas bukan instruksi kami. Apa yang kita bisa lakukan adalah mencopot segera, tentu kita berharap dan mengimbau, semuanya termasuk kader-kader dan juga pendukung kami untuk terus menjaga ini dengan baik," Agus Yudhoyono memungkasi.
Berikut pesan di media sosial untuk mencabut spanduk provokatif tersebut:
"Kepada SELURUH KADER dan SIMPATISAN Partai Demokrat, agar segera melakukan GERAKAN SIMPATI untuk mencopot Spanduk yg bertuliskan:
"Kami sangat mengapresiasi POLRI yang telah bekerja Profesional dalam perkara AHOK"
Sebelum mencopot, agar di foto, catat lokasi dan lihat apakah ada CCTV di sekitar spanduk, untuk dapat dijadikan bukti. Kirim bukti Ke DPP Partai Demokrat di Wisma Proklamasi No. 41, Jakarta Pusat.
#sebarkan GERAKAN SIMPATI ini ke seluruh kader dan simpatisan.
Salam DPP Partai Demokrat."