Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono-Sylviana Murni mengampanyekan program Rp 1 miliar per-RW. Namun, menurut Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Rahmat Bagja menilai program ini justru rawan menjadi lahan korupsi.
"Saya agak mengkhawatirkan program yang langsung menggelontorkan dana langsung bagi rakyat tanpa jelas penggunaannya apa. Rawan korupsi dan menjadi lahan korupsi baru," ucap Rahmat kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Menurut dia, dana Rp 1 miliar per RW tersebut tidak jelas penggunaanya. Inilah yang kelak menjadi masalah baru.
Advertisement
"Karena penggunaannya tidak jelas apakah langsung digelontorkan ataukah memang bagi uang Rp 1 miliar. Kalau bagi uang Rp 1 miliar ya itu bermasalah," ungkap Rachmat.
Karenanya, masih kata dia, daripada terus berkampanye dengan menjanjikan Rp 1 miliar untuk RW, lebih baik Agus-Sylvi menonjolkan program dalam menyelesaikan masalah di Jakarta.
"Harusnya programnya yang ditonjolkan. Buat apa uang Rp 1 miliar (dikampanyekan). Itu (menonjolkan program) yang lebih cerdas," pungkas Rahmat.
Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Didi Irawadi Syamsuddin menjelaskan bantuan Rp 1 miliar ke setiap RW yang dicanangkan Agus-Sylvi butuh proses.
Sebab, RW mengelola uang tunai Rp 1 miliar yang berasal dari APBD DKI yang terlebih dulu diputus di DPRD.
"Nanti ada perda (bentuk program ini) yang harus disetujui DPRD. Setelah sepakat rencana RW, ditindaklanjuti pemerintah dengan program, bukan dengan membagikan uang. RW tidak mengelola uang cash Rp 1 miliar," jelas Didi.