Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur provinsi DKI Jakarta nomor urut 1, Sylviana Murni tengah berburu doa dari satu majelis taklim, ke majelis taklim lainnya. Dari pantauan Liputan6.com selama seminggu terakhir di wilayah Jakarta Barat, Sylvi kerap mendatangi berbagai Majelis Taklim yang diisi ibu-ibu.
Mulai dari daerah Tambora, Kembangan Utara, Joglo dan beberapa lokasi lainnya. Sylvi disambut dengan tabuhan rebana, qasidah dan salawat.
Dalam setiap kesempatan, Sylvi datang dengan pakaian yang didominasi warna hitam. Baik itu gamis, atau pun tampil dengan gaya kasual.
Advertisement
Warna hitam, kerap lekat di badannya. Tentu ini kontras dengan pakaian para ibu-ibu Majelis Taklim yang cenderung memakai warna-warna terang dan mereka seragam.
Di Tambora, Sylvi disambut di sebuah Musala, di Kembangan Utara. Saat itu, Sylvi ditunggu di rumah seorang warga. Sementara di Joglo, Sylvi ditunggu ibu-ibu Majelis Taklim di sebuah gang depan pemakaman.
Sylvi tak menampik, jika dirinya memang tengah berburu restu dan doa dari masyarakat. "Iya, memang. Sebab saya ingin memenangkan hati masyarakat," kata Sylvi kepada Liputan6.com, di Joglo, Jakarta Barat, Selasa (6/12/2016).
Menurut Sylvi, kunjungan dari satu majelis taklim ke majelis taklim lainnya bukanlah hal baru. Ia mengaku, kunjungan yang dilakukannya tidak hanya saat kampanye saja. Namun, sejak masih jadi birokrat.
"Saya besar dalam lingkungan Betawi, dari kecil gaulnya sudah sama ibu-ibu Majelis Taklim," jelas Sylvi.
Jejak Karir
Di hadapan setiap Majelis Taklim, Sylvi terus mengulang-ulang dan memperkenalkan dirinya sebagai calon wakil gubernur, mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono. Ia juga menceritakan jejak karirnya sebagai birokrat dan akhirnya memilih ke luar, mencoba peruntungan dalam kontes pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.
"Saya dan mas Agus ingin menjadi pelayan bagi warga Jakarta. Dalam setiap doa saya, saya wakafkan diri ini untuk melayani warga Jakarta," kata dia seraya memperkenalkan diri.
Tak hanya memperkenalkan dirinya sebagai calon wakil Gubernur, Sylvi juga mengajak warga berdiskusi. Mulai dari sosialisasi 10 program andalannya, Sylvi juga menerima keluhan warga terkait keadaan sosial dan ekonomi.
Menurut Sylvi, para ibu majelis taklim banyak mengadukan hal seputar kecemasan mereka, jika nanti gubernur dan wakil berganti. "Warga banyak dengar isu, kalau Gubernurnya ganti, KJP bakal dicabut. Padahal, sejak saya masih jadi kepala dinas pendidikan di tahun 2005, program (KJP) itu sudah jalan," terang Sylvi.
Mendengar paparan Sylvi banyak warga yang berharap agar pasangan Agus Harimurti yudhoyono itu terpilih. "Beliau udah lama dan sering main ke sini kok, bukan orang baru, moga aja terpilih," kata Sri (47) seorang anggota majelis taklim di kawasan Kembangan Utara.
Sylvi selalu minta didoakan agar ia terpilih menjadi wakil gubernur provinsi DKI Jakarta. Di tiga tempat dan hari yang berbeda, Sylvi memang meminta hal yang sama. Ia berburu doa dari ibu-ibu Majelis Taklim.