Sukses

Ahok: Mau Maki dan Demo Saya, Asal KTP DKI Sakit Kita Tanggung

Ahok mengingatkan semua calon pejabat dan pejabat harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang dilayaninya.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon gubernur DKI nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), tidak mau memanjakan masyarakat Jakarta dengan memberikan bantuan sosial yang tidak mendidik. Ia memilih untuk memberikan layanan publik yang berkeadilan sosial sesuai sila ke-5 Pancasila.

"Siapa pun Anda, asal memiliki KTP DKI atau mereka yang tidak mempunyai KTP DKI kalau sakit masuk puskesmas akan kita urus. Dan jika masuk rumah sakit memilih kelas tiga, akan kami tanggung," ujar Ahok di hadapan warga yang hadir ke Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).

"Jadi mau maki-maki saya dan mendemo saya, tetapi kalau sakit asalkan mau masuk kelas tiga akan ditanggung oleh Pemprov. Inilah yang dimaksud dengan Ketuhanan sila ke-1 dan Keadilan dalam sila ke-5, merupakan implementasi dari butir-butir Pancasila itu," kata Ahok dalam keterangan tertulis.

Untuk itulah, Ahok mengingatkan kepada semua calon pejabat dan pejabat yang hidup di negeri yang memiliki falsafah hidup Pancasila, harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang dilayaninya.

Semua itu, kata Ahok, bisa dimulai dengan memberikan pelayanan, seperti vaksin kepada anak-anak, Kartu Jakarta Pintar (KJP), gizi baik, orangtua dan lansia naik bus gratis, serta pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

"Anak-anak kita jemput untuk jalan-jalan. Saya ingin semua, dari anak-anak, bapak ibu, nenek kakek terlayani. Karena keluarga yang baik akan melahirkan anak yang baik dan negara akan menjadi baik. Kalau keluarga kecil sudah pecah belah, tiada guna," tegas dia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Ahok, sebagian besar sudah dilakukan seperti subsidi terhadap pendidikan, perumahan, kesehatan, transportasi, sampai sembako.  Untuk pengembangan ekonomi rakyat program bagi hasil 20-80, yakni 20 untuk Pemda dan 80 untuk rakyat DKI Jakarta.

"Saya yakin kalau pemerintah mau menolong orang yang rajin dan mau bekerja, dengan memberikan keterampilan misal dalam bidang IT (informasi teknologi), tentunya harkat dan martabat orang tersebut akan naik," kata dia.

"Ini kan seperti tinggal di rusun, saya bilang sama ibu bapaknya, masa ibu dan bapak mau doain anaknya terus tinggal di rusun? Ini kan kejam namanya. Seharusnya kan generasi penerusnya tidak tinggal di rusun lagi, ada perkembangan dan maju," kata dia.

"Basuki tidak mau memanjakan rakyat, tidak mau memberikan bantuan tetapi kita mau memberikan keadilan sosial dengan cara mengadministrasi keadilan dengan baik. Inilah konsep amal sosial yang dimiliki Basuki dan Djarot," Ahok menandaskan.