Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, program kartu Jakarta One akan efektif untuk mencegah pungli dan korupsi di Jakarta
"Kartu Jakarta One untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan Pemprov jauh dari pungli dan korupsi," ujar Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016).
Dengan transaksi nontunai, kata Ahok, selain meminimalisir penyimpangan uang juga berfungsi agar Pemprov DKI dapat mengetahui kebutuhan warganya.
Advertisement
"Kita paksa non tunai dengan komputer. Bisa enggak kita membaca orang yang duit mana yang tidak? Bisa," ucap Ahok.
Ahok menjelaskan, kartu Jakarta One multifungsi dan dilengkapi nama pemilik, NIK, dan saldo yang dimiliki. Kartu itu akan digunakan sebagai KTP, tiket masuk, e-money, dan ATM.
"Jakarta One kayak visa atau master card. Kita pakai dari masuk bus, masuk ragunan, parkir termasuk KJP nanti NIK bapak ibu. Bantuan sosial pakai itu. Nanti kami bisa ukur, naik-turun bus jam berapa, semakin banyak ibu pakai kartu. Rute semakin banyak," tandas Ahok.