Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Sandiaga Uno menegaskan dirinya tidak akan menolerir peredaran minuman keras (miras) ilegal, narkotika, atau pun praktik prostitusi di Ibukota. Menurut Sandi, nilai-nilai kaidah Islami maupun agama lainnya, secara tegas melarang praktik maksiat yang sering muncul dan terjadi di tengah masyarakat.
"Salah satu prioritas saya untuk menghilangkan dan meminimalisir peredaran itu (minuman keras) adalah dengan menjual saham BUMD PT Delta Djakarta (produsen bir) ke publik," ungkap Sandi di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 26 Desember 2016.
Baca Juga
Ia juga mengatakan, penjualan saham itu sudah dibahas dengan pasangannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, Anies Baswedan. Sandi menyebut Anies dan dirinya setuju jika dipilih warga Ibukota, sudah saatnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersih dan berkah.
Advertisement
Penjualan saham dari produsen eredaran miras ini, kata Sandi, tidak akan mengganggu sektor pariwisata, dimana peredarannya hanya diperbolehkan di tempat-tempat tertentu seperti bar ataupun hotel berbintang lima.
"Selain miras, saya dan mas Anies juga sangat menentang peredaran narkotika, prostitusi ilegal, perjudian, yang tidak bisa ditolerir karena merusak moral generasi muda ibukota," Sandi menegaskan.
Selain akan menyusun sejumlah peraturan untuk menghambat atau memperketat peredaran hal-hal negatif tersebut, Ketua umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) ini juga akan melakukan tindakan preventif untuk menjaga pondasi kehidupan pemuda di DKI Jakarta.
"Majelis taklim kita semakin berdayakan, karang taruna kita optimalkan, peran RT dan RW dan stakeholder lainnya juga kita sinergikan sebagai pintu terdepan untuk mencegah penyakit masyarakat tersebut semakin menyebar menggerogoti mental masyarakat kita," Sandiaga Uno memungkas.