Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku belum menerima laporan resmi dari hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Sandi menyebut hasil survei LSI berbeda dengan internal pihaknya. Namun, hal itu sah-sah saja.
"Elektoral bisa menilai mana survei yang kredibel, mana survei yang dipakai untuk menggiring opini," kata Sandi di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Dia menjelaskan, dirinya dan Anies Baswedan tidak menggunakan hasil survei mana pun untuk menggiring opini, melainkan hanya masukan saja. Nantinya masukan itu dapat digunakan timnya dalam menganalisis pesan yang telah disampaikan kepada masyarakat.
Advertisement
"Setelah debat justru kami merasakan ada momentum dan ada sentimen yang terbangun sangat positif, jadi kami sangat optimistis tiga minggu ke depan," kata Sandi.
Dalam hasil LSI Denny JA disebutkan salah satu poin yang membuat anjloknya elektabilitas pasangan nomor urut 3 ini adalah karena Anies memenuhi undangan Habib Rizieq dalam sebuah acara. Menurut Sandi, setiap pemimpin itu haruslah mampu bertemu dan berdialog dengan seluruh lapisan masyarakat.
"Setiap pemimpin itu harus bisa mewakili seluruh lapisan masyarakat. Setiap pemimpin itu harus mampu menyatupadukan dan mempersatukan. Jadi kami rasa masyarakat bisa menilai dengan sendirinya. Masyarakat bisa melihat siapa yang sebetulnya diterima dan layak untuk dipilih oleh warga Jakarta," ujar dia.
Alasan lain yang disebut survei adalah kurang masifnya program Anies-Sandi. Dia menuturkan saat ini justru program OK-OC-nya sudah menghasilkan ribuan pengusaha baru.
"Hari ini kita sudah menembus angka 1.700 pengusaha pelaku ekonomi baru yang mengikuti program pelatihan," ucap Sandi.
Produk-produknya, ucap Sandi, di antaranya adalah kemeja antiair juga beragam kuliner. Ia melihat hal ini sangatlah positif untuk pasangan Anies-Sandi.
Mendekati Pilkada DKI Jakarta 2017, LSI Denny JA kembali merilis survei terbaru. Survei ini dilakukan pada 5 hingga 11 Januari 2017. Survei menggunakan 880 responden dengan cara tatap muka dan menggunakan kuesioner.
Hasilnya, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki elektabilitas lebih unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.