Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis survei terkait pertarungan tiga paslon cagub-cawagub dalam Pilkada DKI 2017. Kali ini, lembaga tersebut memetakan ke mana kah alur suara pemilih muslim untuk menentukan sosok yang akan menduduki Kursi DKI 1.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, dengan membagi antara penduduk muslim di Jakarta sebanyak 85 persen dan non-muslim adalah sisanya yakni 15 persen, hasil survei menemukan bahwa pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mendapat posisi tertinggi di antara dua kandidat lainnya.
Dengan data 85 persen, dukungan pemilih muslim terhadap pasangan nomor urut satu itu terhitung sebanyak 39,6 persen.
Advertisement
Sementara paslon Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat menempati posisi kedua dengan persentase 28,0 persen. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 23,4 persen. Sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
"Jika polarisasi pemilih muslim ini bertahan hingga 15 Februari 2017, bagi Ahok akan berisiko. Pemilih muslim pro memang cukup membawa ke putaran kedua, tapi jika tidak bertambah maka akan tersingkir. Sama halnya dengan Anies," tutur Adrian di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Adrian merinci, dari 85 persen pemilih muslim yang menilai Ahok menistakan agama sebanyak 65,7 persen. Sedangkan dari pemilih muslim yang memilih Agus-Sylvi menilai Ahok menistakan agama sebanyak 47,2 persen, pemilih muslim Ahok-Djarot 14,1 persen, pemilih muslim Anies-Sandi 28,5 persen. Sebanyak 10,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara pemilih muslim yang menilai Ahok tidak menistakan agama sebanyak 22,0 persen. Dari pemilih muslim yang terbagi ke masing-masing calon, pasangan calon (paslon) Agus-Sylvi menilai Ahok tidak menistakan agama sebesar 8,6 persen, Ahok-Djarot 73,2 persen, Anies-Sandi 10,1 persen. Sebanyak 8,1 persen pemilih muslim menilai Ahok tidak menistakan agama.
Anies sendiri hanya unggul di segmen pemilih muslim berpendidikan tinggi hingga jenjang universitas dengan persentase suara 34,3 persen. Disusul Ahok 27,1 persen dan Agus 26,5 persen.
"Agus malah menang di sisa segmen. Pemilih muslim penghasilan menengah bawah, Agus mendapatkan 40,1 persen, Ahok 27,1 persen, Anies 21,4 persen. Penghasilan menengah atas Rp 3,5 juta, Agus 37,1 persen, Ahok 27,8 persen, Anies 29,4 persen," jelas dia.
"Pemilih muslim pendidikan SMA, Agus mendapatkan 41,8 persen, Ahok 28,2 persen, Anies 20,9 persen," lanjut Adrian.
Adapun segmen organisasi Islam, di kalangan NU, Agus mendapatkan suara 39,6 persen, Ahok 24,6 persen, Anies 25,3 persen. Kemudian di Muhammadiyah, Agus bersaing dengan Anies dengan sama-sama mendapat 27,8 persen suara. Ahok hanya 16,6 persen.
"Ahok hanya unggul mutlak di pemilih non-muslim di Ibu Kota dengan base 15 persen. Agus hanya 2,8 persen, Ahok 82,2 persen, dan Anies 1,4 persen. Sisanya 13,6 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," Adrian memungkas.
Survei tersebut dilakukan pada 5 hingga 11 Januari 2017 dengan jumlah responden sebanyak 880 orang. Survei tatap muka itu menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 3,4 persen. Survei dibiayai dari dana internal LSI Denny JA.