Liputan6.com, Jakarta - Saat blusukan di Ulujami, Pesanggrahan, calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan pengecekan ke rumah-rumah warga di pinggir Kali Pesanggrahan yang rawan longsor.
Saat menemui pemilik rumah di ujung Kali, Wahyuni (54) meminta Ahok tidak menggusurnya. "Pak, jangan digusur, saya mau pilih. Saya jualan di sini," ujar Wahyuni, Kamis (26/1/2017).
Ahok pun menjawab akan mengecek terlebih dahulu kondisi kali tersebut. Namun, bila pemerintah provinsi harus membangun jalan inspeksi, Ahok mengaku terpaksa harus membongkar rumah tersebut.
Advertisement
Ahok mengaku enggan berjanji seperti pasangan calon lain, untuk tidak menggusur rumah yang terkena banjir atau longsor.
"Bu, kalau kena (longsor) akan tetap kami gusur. Tapi kita akan kasih rusun dan ganti yang sesuai. Saya bukan seperti calon lain yang bilang ibu pilih saya, saya enggak gusur. Bohong itu namanya," tegas Ahok.
Ahok menegaskan jangan karena pilkada, dirinya harus berbohong dan berjanji tidak akan menggusur warga. "Kalau harus gusur, ya gusur," ucap dia.
Namun, Ahok menjanjikan warga yang terkena gusur bisa mendapatkan tempat tinggal layak. Meski begitu, rupanya Wahyuni bergeming. Dia tetap ingin tinggal di rumahnya saat ini.
"Jualan saya di sini Pak, ramai yang beli," ujar Wahyuni
Ahok akhirnya meminta maaf ke Wahyuni bila nantinya tetap membongkar rumah yang telah ditempati Wahyuni selama 30 tahun.
"Saya mohon maaf bu (harus bongkar), tapi saya cek dulu ini sekarang kalinya," ujar Ahok. Mendengar tanggapan Ahok itu, Wahyuni pun hanya menjawab dengan anggukan.