Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menganggap Pilkada 2017 berlangsung dalam suasana yang tidak normal. Menjelang 15 Februari, menurut dia, suasana memanas.
Hal ini disampaikan Prabowo pada kampanye #RabuBersama Anies-Sandi di Prisma Sport Club, Jalan Perjuangan, Perum Taman Kedoya Permai, Kelurahan Kedoya, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 1 Februari 2017.
"Negara kita sekarang ini kok sepertinya sedikit-sedikit tegang, sedikit-sedikit marah-marah, sedikit-sedikit maki-maki, sedikit-sedikit curiga. Seolah kita di ambang perpecahan, dikotak-kotakkan. Ini gejala yang mengkhawatirkan," ungkap Prabowo.
Advertisement
Kepada ratusan anak muda yang hadir dalam kampanye #RabuBersama Anies-Sandi itu, Prabowo berujar jika kesalahan para elite politik dan elite pemerintahanlah yang menyebabkan kondisi Indonesia kini tidak kondusif dan di ambang perpecahan.
"Terus terang ini bukan salah kalian. Ini salahnya generasi kami. Generasi elite sekarang ini yang semuanya berada di pimpinan. Generasi yang tua ini harusnya bisa memberi contoh yang baik kepada kalian," ucap Prabowo.
Tak hanya menyayangkan kondisi Indonesia yang kian memanas, Prabowo juga menyinggung jika ada calon yang maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan cara yang licik.
"Hati saya risau. Saya risau dengan negara saya sendiri. Saya lihat budaya licik, yang maju orang licik, yang maju orang pintar bohong," kata Prabowo di hadapan ratusan anak muda yang hadir dalam acara tersebut.
Namun, Prabowo tidak menjelaskan secara lebih rinci siapa calon yang ia maksud. Prabowo melanjutkan penjelasannya terkait bagaimana perilaku politikus di Indonesia yang dinilainya banyak berbohong.
"Politisi minta ampun deh bohongnya. Gue kapok juga nih, ini celaka. Kalian jangan jadi generasi seperti itu. Jangan kira, maju dengan kebohongan, maju dengan kelicikan, maju dengan kecurangan, maju dengan akal-akalan, kita bisa menjadi negara yang baik, negara yang makmur," tandas Prabowo.