Sukses

Difabel Keluhkan Minimnya Sosialisasi Program Cagub DKI

Yogi berharap, masa akhir kampanye ini digunakan para pasangan calon untuk mensosialisasikan program mereka juga kepada para difabel.

Liputan6.com, Jakarta - Para penyandang disabilitas (difabel) menjadi bagian dari pemilih di Pilkada DKI Jakarta. Hanya saja mereka tentu memiliki kebutuhan khusus untuk mengakses informasi baik mengenai program pasangan calon maupun tata cara dalam memilih.

Difabel ini rupanya mengeluhkan kurangnya sosialisasi program dari ketiga pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta. Sehingga mereka tidak tahu persis pasangan mana yang memiliki program yang pro terhadap para penyandang disabilitas.

"Sejauh ini masih belum," kata Ketua DPC Persatuan Tuna Nerta Indonesia (Pertuni) Yogi Madsuni di kantornya, Cililitan, Jakarta, Minggu (5/2/2017).

Selama ini, sosialisasi dilakukan penyelenggara pemilu melalui datang langsung ke komunitas difabel maupun mengundang mereka untuk simulasi pencoblosan. Seperti yang dilakukan KPU Kota Jakarta Timur terhadap penyandang disabilitas di Jakarta Timur.

Yogi berharap, masa akhir kampanye ini digunakan para pasangan calon untuk mensosialisasikan program mereka juga kepada para difabel. Salah satunya mereka bisa menggunakan debat terkahir 10 Februari 2017 untuk menunjukkan program yang pro penyandang disabilitas.

Para penyandang disabilitas tentu juga ingin tahu sejauh mana program yang sudah disiapkan para pasangan calon (paslon). Sehingga tidak hanya dibekali dengan pengetahuan cara memilih, tapi cukup pengetahuan tentang program kerja para paslon.

"Kami ingin mencoba justru temen-temen ini kan sekarang sedang sosialisasi pemilunya (KPU Kota Jakarta Timur). Tapi jangan sampai 'beli kucing dalam karung' juga kan gitu," ujar Yogi.