Liputan6.com, Ternate - Kapolda Maluku Utara (Malut) Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto berharap pelaksanaan pilkada di Kabupaten Pulau Morotai dan Halmahera Tengah berjalan aman. Semua calon juga diminta siap menerima kekalahan.
"Saya akan mundur jika gagal mengamankan Pilkada Serentak 2017 di Kabupaten Pulau Morotai dan Halmahera Tengah, sebab, pesta demokrasi lima tahunan itu harus berjalan aman dan sukses serta bertanggung jawab dalam pengamanan di dua kabupaten itu," kata Dwi di Ternate, Rabu (8/2/2017).
Baca Juga
Dia mengaku, tidak mempermasalahkan jika polisi dianggap gagal mengamankan Pilkada 2017. Namun dia mengingatkan kembali kepada pasangan calon di dua daerah ini pada kesepakatan damai yang sudah dilakukan.
Advertisement
"Semua pihak sudah pernah bersepakat untuk siap terpilih dan siap tidak terpilih dan seluruh kontestan Pplkada harus mengikuti mekanisme yang ada dan jangan sampai ada pengerahan massa," kata dia, seperti dikutip dari Antara.
Sebab, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam mengamankan pilkada di dua kabupaten itu, termasuk memberi pengertian kepada masyarakat dan personel di lapangan bersatu dalam mengawal pilkada. Apalagi, jelang pilkada terjadi polarisasi masyarakat karena ada pilihan masing-masing.
Menurut Dwi, perbedaan merupakan bagian dari demokrasi. Perbedaan pilihan dalam pilkada tidak dilarang karena itu merupakan hak politik setiap masyarakat. Perbedaan jangan sampai menjadi ancaman, tapi justru sebagai pemersatu.
Dwi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggota untuk segala situasi. Bahkan, sebanyak tiga kriteria keamanan dengan tingkatan berbeda disiapkan untuk pengamanan di TPS.
"Memang satu TPS hanya dijaga satu anggota polisi, tapi sekarang ini untuk TPS yang rawan dijaga satu peleton. Bahkan untuk memantau personel, pejabat berpangkat Kombespol supaya terus mengawasi," ujar dia.
Dwi menyatakan, dia akan menindak tegas bagi seluruh anggotanya yang tidak bersikap netral selama tahapan dan pelaksanaan pilkada di Pulau Morotai dan Halmahera Tengah.