Liputan6.com, Yogyakarta - Kreativitas menghadirkan tempat pemungutan suara (TPS) yang unik dan berbeda bermunculan di Yogyakarta pada pelaksanaan Pilkada Serentak 15 Februari 2017.
Salah satunya TPS 13 Ngadiwinatan, Ngampilan, Yogyakarta mengusung konsep kafe musik. TPS yang diketuai oleh Anang Safingi ini memiliki 382 daftar pemilih tetap (DPT).
Layaknya kafe yang diselingi hiburan musik, properti yang digunakan pun sangat mendukung tema tersebut. Drum set, gitar, biola, berjajar rapi di dekat meja KPPS.
Belum lagi beragam lagu diputar selama pelaksanaan pemungutan suara. Pemilih yang baru datang pun mendatangi meja pendaftaran yang terbuat dari gerobak minuman.
"Kami mengusung konsep kafe musik supaya pilkada ini bisa membawa kesan sersan, serius tapi santai, serius dalam bekerja dan persiapan , tetapi santai dan tidak tegang saat menentukan pilihan," ujar Djayuli, salah satu anggota KPPS, Rabu (15/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, orang datang ke kafe musik untuk ngobrol dan santai sehingga semangat itu lah yang ingin ditularkan kepada pemilih. Properti yang digunakan, tutur dia, juga gratis karena merupakan koleksi salah satu anggota KPPS.
Djayuli menuturkan, TPS bertema selalu dihadirkan oleh KPPS sejak pemilihan legislatif 2014 silam. Pertama kali konsep yang diangkat adalah Bali. Alasannya sederhana, memanfaatkan properti bernuansa Bali yang juga dimiliki anggota KPPS. Pada Pilpres 2014, TPS ini dihias dengan tema sepak bola.
"Waktu itu soalnya juga ada piala dunia," ucap Djayuli.
Ia menambahkan, sebagian besar warga Ngadiwinatan berkecimpung di dunia seni, seperti musik dan teater. Oleh karena itu, mereka berusaha menampilkan konsep yang unik dan tidak biasa untuk menyambut pesta demokrasi pilkada serentak.