Sukses

Setnov Takjub Lihat Antusiasme Warga Lansia Ikut Pilkada 2017

Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi antusiasme warga mengikuti pilkada 2017 dan menjaga pesta demokrasi itu bisa berjalan kondusif.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) mengapresiasi gelaran pilkada serentak 2017 di Indonesia yang berjalan kondusif. Menurut Setya, meskipun diterpa berbagai isu dan kondisi politik yang naik turun, tetapi hal tersebut tidak menimbulkan gejolak luar biasa serta merugikan beberapa pihak.

"Alhamdulillah berjalan lancar, aman, dan damai di seluruh Indonesia. Meski disertai dengan hingar-bingar, kasak-kusuk dan riuh suasana yang begitu kompleks, dan terkadang bising sebagai tanda bahwasanya demokrasi yang sesungguhnya tengah berjalan, pilkada serentak 2017 tetap berjalan kondusif," kata Setnov melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/2/2017), di Jakarta.

Khusus untuk Pilkada DKI Jakarta, Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengapresiasai antusiasme warga lanjut usia atau lansia yang ingin memberikan hak suaranya dalam pilkada.

"Kemarin saya melihat langsung beberapa TPS dan saya juga memantau TPS-TPS lainnya di beberapa daerah melalui berbagai media. Di TPS 34 Kebayoran Baru Jakarta yang saya kunjungi, dari 300 DPT yang tercatat, ada 191 orang saudara kita, orang tua kita, para manula panti jompo di Kebayoran, Jakarta yang sangat antusias menggunakan hak suaranya," papar dia.

Meski berusia lanjut dan beberapa di antaranya menggunakan kursi roda karena sudah tidak mampu berjalan lagi, ujar Setnov, mereka sangat semangat datang ke TPS untuk mencoblos pemimpin daerah yang mereka pilih dan inginkan.

Untuk tetap menjaga situasi nasional agar tetap kondusif, Setnov mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil akhir penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat, termasuk KPU DKI Jakarta.

Selain itu, Setnov mengingatkan, bagi calon kepala daerah yang menang jangan terlalu larut dalam euforia kemenangan dalam Pilkada. Sebaliknya, bagi kontestan yang belum beruntung, dapat menerima kekalahan sebagai kesuksesan yang tertunda.

"Jika ada permasalahan atau perselisihan, sebaiknya diselesaikan dengan mekanisme yang resmi, menggunakan jalur hukum seperti mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi dan menerima apapun hasil keputusan demi kepentingan bersama," tandas Setnov.