Sukses

Datangi TPS 88 Cengkareng, Bawaslu Usut Warga Tak Bisa Coblos

Ketua Bawaslu berbincang dengan Ketua Panwascam dan Panwas TPS setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyelidiki sejumlah laporan warga Cengkareng Jakarta yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada pencoblosan Rabu 15 Februari lalu.

Ketua Bawaslu Nasrullah mendatangi lokasi TPS 88 Cengkareng Timur, Jakarta Barat yang sempat heboh di media sosial. Dia berbincang dengan Ketua Panwascam dan Panwas TPS.

"Ini harus kita telusuri, kenapa banyak warga di sini yang tak terdaftar di DPT," ujar Nasrullah pada wartawan di lokasi, Kamis 16 Februari 2017.

Ia meninjau dua TPS di kawasan Cengkareng Timur. Yakni TPS 88 dan TPS 89. Hasilnya, warga di sana banyak yang tak bisa menggunakan hak suaranya karena tak terdaftar di TPS.

"Tadi ada tokoh masyarakat yang bercerita, kalau di tempat itu ada 2.000 pemilih yang tak bisa berikan hak pilihnya. Ini entah benar atau tidak. Tapi saya sudah suruh dia untuk bantu Bawaslu, caranya dengan mendata 2.000 orang itu, silakan dia catat by name dan by address-nya biar kita yang bantu selebihnya," kata Nasrullah.

Saat hendak beranjak meninggalkan lokasi, dua orang yang mengaku warga sekitar dan tak bisa memilih, mendekati Nasrullah. Mereka mengadu kalau mereka tak bisa memilih.

Salah satu warga bernama Erwin mengaku kalau dirinya bahkan disuruh berbaris oleh petugas TPS (KPPS), sementara waktu sudah menunjukkan hampir jam 13.00 WIB.

Erwin mengaku, ia baru saja punya E-KTP bulan lalu. Ia yang tinggal di Perumahan Mutiara Taman Palem Blok C itu, mengaku tak bisa memberikan hak suara di TPS 88 yang berjarak sekitar satu kilometer lebih itu.

"Kami disuruh jejer tiga, saya lihat ke belakang sudah sampai ratusan orang yang antre, sementara di depan udah penuh dan waktunya udah mepet banget," kata Erwin pada Nasrullah.

"Pak Erwin bisa bantu kami, tulis nama orang-orang yang gak bisa milih kemarin, pokoknya by name, by address, oke?" kata Ketua Bawaslu Nasrullah.