Liputan6.com, Jakarta - Tepat pukul 14.00 WIB pada Rabu 15 Februari lalu, perhitungan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 32, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur dimulai. Puluhan warga pun berkerumun ikut menyaksikan pihak KPPS merampungkan perhitungan tersebut.
Penghitungan surat suara sah langsung diawali untuk pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Warga bersorak usai pihak KPPS berucap "Dua sah".
Salah satu warga pencoblos Pikada DKI 2017 di TPS 32, Flosids (40) mengatakan, terus menerus petugas KPPS mengeluarkan surat suara sah untuk Ahok. Awalnya biasa saja. Namun ketika masuk hingga 200-an suara, sejumlah warga mulai berpikir itu peristiwa langka bahkan unik.
Advertisement
"Ini kayaknya TPS 32 mencetak sejarah Pilkada DKI nih," tutur Flosids saat berbincang dengan Liputan6.com, di sekitar bekas lokasi TPS 32, Jumat (17/2/2017).
Bukan tanpa alasan, menurut dia, selama Pilkada DKI berlangsung, bahkan Pemilu Presiden pun, belum ada kabar mencuat seperti yang terjadi di TPS 32. Pasalnya, sampai akhir perhitungan suara, hanya Ahok saja yang mengantongi seluruh pilihan warga di TPS itu.
"Kaget juga. Enggak mikir. Janjian juga nggak kita warga. Ngomongin juga nggak. Yang penting nyoblos kan mikirnya," ujar dia.
Warga lainnya Anastasia (43) menambahkan, dia pun merasa bergetar dengan kejadian itu. Rasa takjub dan kagum pun terasa menjalar dan menular antar-warga yang menyaksikan.
"Pak Anis nol, Pak Agus nol, Pak Ahok 449 suara," ujar Anastasia.
Suara Ahok Sah
Ketua KPPS TPS 32 Eva Novita membenarkan bahwa suara sah yang masuk di lokasi perhitungan itu seluruhnya untuk pasangan Ahok-Djarot. Warga RT 3 dan 4 RW 8 keseluruhan ternyata memilih Petahana untuk maju kembali memimpin Ibu Kota.
"TPS 32 Daftar Pemilih Tetap ada 563 orang. Yang datang menyalurkan hak pilih mereka 452 orang. Ada sekitar 126 surat suara yang tidak terpakai, sudah termasuk 2,5 persen surat suara tambahan. Suara sahnya 449 dengan yang tidak sah 3 suara," beber Eva.
Menurut Eva, perhitungan suara yang hanya masuk ke kubu Ahok itu bahkan membuat warga sedikit bosan. Petugas KPPS hanya berulang kali mengucapkan "Dua sah", itu pun sesekali dibuat variasi lain dengan meminta warga bertepuk tangan.
"Seru banget antusiasme warga. Karena dua, dua, dua terus sampe kayak bosen mereka. Diem aja. Diminta deh tepuk tangan gitu aja. Benar-benar di luar prediksi hasilnya," kata Eva.
Dimana Saksi Agus dan Anies mencoblos?
Suara yang masuk 100 persen ke pasangan Ahok-Djarot lantas menimbulkan pertanyaan yang juga viral di sosial media. Apa saksi dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni juga ikut mencoblos Ahok di TPS 32?
Anta Ginting (32) yang merupakan warga aktif di daerah pencoblosan TPS 32 menyebut, saksi dari kubu Anies dan Agus tidak mencoblos di lokasi kemenangan Ahok 100 persen. Meski tidak tahu betul dimana mereka mengikuti pemilihan, dia memantau sejak pagi hingga akhir, saksi rival Ahok tidak masuk ke bilik suara TPS 32.
"Kita sudah hitung dua kali sebelum kita serahkan. Tidak ada yang janggal. Tepat seluruhnya ke Pak Ahok (suara)," ungkap Anta.
Ketua KPPS TPS 32 Eva Novita juga menyatakan bahwa para saksi dari paslon Anies-Sandi dan Agus-Sylvi bergantian untuk melakukan pencoblosan di TPS masing-masing. Untuk itu, bukan berarti saksi kedua kubu itu juga ikut menyalurkan suara ke Ahok.
"Mereka nyoblos di TPS masing-masing. Penggantinya juga ada. Mereka izin juga ke saya waktu mau nyoblos, jadi saksi-saksi enggak pernah kosong," Eva menandaskan.