Sukses

Ribuan Massa Tiga Kandidat Bupati Puncak Jaya Kepung Kantor KPU

Rapat pleno KPUD Puncak Jaya harus ditunda lantaran anggota KPU merasa khawatir.

Liputan6.com, Jayapura - Pleno rekapitulasi suara KPUD Puncak Jaya Papua  ditunda, hingga kondisi keamanan kondusif di daerah tersebut.

Walaupun pleno tersebut sempat dilakukan, namun penyelenggara pilkada merasa tak aman untuk melanjutkan penghitungan suara. Apalagi saat proses rekapitulasi pilkada yang dilakukan di Kantor KPU Puncak Jaya, ribuan massa dari tiga pasangan calon mengepung dari segala penjuru.

Anggota Bawaslu Papua Peggy Wattimena menuturkan, masing-masing massa dari tiga pasangan calon kandidat masih bertahan di luar Kantor KPU. Ribuan massa tersebut saling berkelompok dan siaga.

"Kami mengkhawatirkan hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi. Proses rekapitulasi masih dihentikan dan kami mencari solusi untuk bagaimana melanjutkan rekap suara ini. Apakah nanti dipindah lokasinya atau solusi lain, semua masih dikomunikasikan dengan pihak terkait," kata Peggy.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku, suhu di Puncak Jaya sedikit meningkat. Sampai saat ini ada sejumlah pihak dari pasangan calon yang yang masih menahan form C1. Sementara masih ada 8 TPS yang belum melakukan pencoblosan.

"Ada kemungkinan 8 TPS itu hasil suaranya di nol kan, karena sudah melewati batas pencoblosan susulan. Hal ini juga yang mengakibatkan situasi di Puncak Jaya sedikit memanas," kata Paulus, Sabtu (25/2/2017).

Paulus juga mengaku telah berkomunikasi dengan Bupati Puncak Jaya Henock Ibo terkait kondisi yang terjadi di lapangan. Disebutkan bahwa ribuan pendukung tiga pasangan calon telah turun ke Kota Mulia dan mengelilingi Kantor KPU.

"Walaupun tak banyak yang membawa senjata tajam, namun situasi ini perlu diantisipasi. Sudah ada Pak Danrem dan Dandim di atas, lalu ada juga Dir Intel Polda dan pejabat lainnya," ungkap Paulus.

Untuk mempertebal pengamanan, Polda Papua minta 200 pasukan dari Brimob Mabes Polri. Ratusan pasukan khusus polisi ini, akan disebar di tiga lokasi rawan gangguan keamanan pilkada, yakni di Kabupaten Tolikra, Puncak Jaya, dan Intan Jaya.

Pilkada Puncak Jaya diikuti oleh tiga pasangan calon yang ketiganya adalah pucuk pimpinan di daerah itu. Ketiganya adalah mantan wakil Bupati Puncak Jaya Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, lalu ada juga petahana Henock Ibo-Rinus Telenggen, dan mantan Sekda Puncak Jaya Yuni Wonda-Deinas Geley.