Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyambangi kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Pertemuan tertutup tersebut berlangsung di kediaman Sutiyoso di kawasan Kalimanggis, Bekasi, Jawa Barat.
Pertemuan mereka berlangsung kurang lebih dua jam. Seusai pertemuan, Anies-Sandiaga pun menemui awak media untuk menjelaskan maksud pertemuan tersebut.
"Pertemuan ini pertemuan silaturahmi, kami yang meminta waktu ke Pak Sutiyoso. Atas permintaan Pak Sutiyoso pertemuannya tertutup," ujar Sandiaga saat ditemui seusai bertemu Sutiyoso di kawasan Kalimanggis, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/3/2017).
Advertisement
Anies bersyukur bisa bertemu dengan Sutiyoso karena banyak hal yang bisa dipelajari dari pembicaraan di antara mereka.
"Kita merasa bersyukur beliau gubernur 10 tahun. Banyak yang bisa dipelajari. Ini sekadar pembuka saja karena kita merasa nanti dalam perjalanan nanti pasti akan lebih sering ngobrol," tutur Anies di lokasi.
Menurut dia, Sutiyoso mengatakan seluruh hal di Jakarta adalah kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya. Semua berkelanjutan, apapun itu.
Anies-Sandiaga pun ingin menemui mantan gubernur Fauzi Bowo. Namun, pria yang akrab disapa Foke itu sekarang ini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Jerman.
"Pak Sutiyoso itu dua periode dan alhamdulillah beliau sehat dan ada di Jakarta. Gubernur satunya ada di Jerman (Foke), kita enggak bisa, enggak mudah komunikasi," ucap Anies.
Sandiaga menambahkan, pada pertemuan tersebut, ada tiga bahasan penting yang menginspirasi Anies - Sandi jika nanti terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Pertama-tama pengalaman beliau untuk melakukan relokasi Kramat Tunggak bahwa Kramat Tunggak itu 11 hektare dan mungkin salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Waktu itu dilakukan resettlement dari kegiatan prostitusi dan setelah itu menjadi Islamic Center," terang Sandiaga.
Kedua, lanjut dia, Sutiyoso berpesan agar Anies - Sandi tidak mengolok-ngolok sebuah ide. Sebab, bisa jadi, ide tersebut justru menjadi tren di masa kini. Misalkan masalah Transjakarta.
"Ketiga, harapan warga Jakarta bisa tidak terpecah belah dan mari bersatu karena beliau menjabat 10 tahun jadi gubernur dan di zaman beliau walaupun gonjang-ganjing, dengan uang yang sangat sedikit, banyak sekali yang bisa dicapai. Sekarang berlimpah dan mestinya lebih banyak lagi yang dicapai. Jadi intinya, hargailah para pendahulu," sambung Sandiaga.