Liputan6.com, Jakarta - Istri calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Farida mengatakan pengusiran suaminya di Masjid At-Tin, Jakarta Timur sangat memprihatinkan. Menurut dia, suaminya hanya memenuhi undangan haul Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto dan berniat untuk beribadah di sana.
"Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali. Saat kejadian saya juga komunikasi dengan bapak di rumah terkait dengan itu," ucap Farida di Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Baca Juga
Selain itu, kata dia kejadian tersebut menjadi pembelajaran untuk suaminya. Apalagi, bagi dirinya Djarot bukanlah tipe yang pendendam.
Advertisement
"Saya mengenal Bapak sudah bertahun-tahun dan paham seperti apa. Selama sepuluh tahun menjabat sebagai Wali Kota Blitar juga tidak pernah bertutur kata yang tidak sopan, bahkan bisa tanyakan kepada birokrasi di sana apa pernah melihat Bapak marah, pasti tidak pernah," papar dia.
Farida menambahkan, sikap santun Djarot menjadi teladan bagi keluarganya.
"Jadi ini dapat dijadikan pembelajaran untuk kita semua. Bagi yang tidak paham ataupun masih memiliki rasa sakit hati semoga diberikan hati yang lebih bersahaja," tutur Farida.
Karena, kata dia kehidupan itu memerlukan toleransi dan saling menghormati satu sama lain.
"Sehingga kejadian ini terdapat hikmah untuk kita hamba Allah yang lebih baik yaitu saling toleransi dan menghargai," jelas Farida.
Saat Djarot menghadiri haul Presiden Soeharto, pada 11 Maret 2017 lalu dia diusir oleh sekelompok orang yang datang ke acara itu.
Massa yang terdiri dari berbagai elemen ormas Islam langsung membuat barikade dan mencegat pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI ini masuk untuk salat Magrib berjamaah.
Pantauan Liputan6.com pukul 18.07 WIB, kerumunan massa langsung berteriak emosi.
"Usir usir, kafir dilarang masuk," teriak kerumanan massa di pintu VVIP.