Liputan6.com, Jakarta - Agus Yudhoyono menyerahkan sepenuhnya kepada pendukung untuk memilih dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Ini menyusul pasangan calon nomor urut 1 itu tidak lolos dalam putaran pertama Pilkada DKI pada 15 Februari lalu.
"Pertama-tama kita ingin menyampaikan misi kita sudah selesai. Misi itu sudah selesai ketika saya mengatakan sudah kalah dalam kompetisi (Pilkada DKI Jakarta)," ucap Agus dalam acara Thank You Gathering dengan Tim Media dan Relawan di Ballroom XXI Djakarta Theater Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu malam, 15 Maret 2017.
Saat ini, kata Agus, tongkat komando bukan lagi dipegang oleh pihaknya. Para relawan diberikan kebebasan menentukan pilihannya dalam Pilkada DKI Jakarta.
Advertisement
"Terhadap situasi ini, saya dan Bu Sylvi tidak punya otoritas apapun untuk mengomandoi orang per orang. Saya akan mengembalikan kepada warga Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya. Itu adalah hak individu," ujar dia.
Dia mengungkapkan, putaran kedua Pilkada yang akan berlangsung 19 April itu bukan menjadi ajang miliknya. Kompetisi itu akan diikuti oleh Ahok - Djarot dan Anies - Sandi.
"Kita tentu berharap putaran kedua berjalan dengan baik dan beretika. Ini bukan pertempuran kita, selebihnya saya kembalikan untuk menentukan pilihan," imbuh dia.
Meski begitu, Agus menitipkan pesan kepada para relawan dan pendukung agar tetap memegang teguh prinsip demokrasi. Terkait dengan kegiatannya pascamundur dari militer, Agus mengungkapkan akan tetap mengabdikan kepada bangsa dalam bidang lain.
"Insya Allah saya punya keyakinan bahwa saya dan Ibu Sylvi akan memiliki peluang yang baik di berbagai bidang. Sesuai dengan janji dan komitmen, insya Allah saya akan mendarmabaktikan hidup saya untuk bangsa dan negara," kata Agus.
Dia menegaskan, 15 Februari lalu bukan akhir dari segalanya. Ia akan berupaya untuk terus menjadi bagian dari solusi bagi negeri ini.
"Mimpi besar saya menjadi bagian untuk mempersiapkan generasi muda, mengawaki menuju Indonesia emas 2045. Kita ingin bangsa Indonesia semakin sejahtera, juga kita ingin menjadi bagian penting di dalam Asia Tenggara, Asia Pasifik. Indonesia bisa," tukas Agus.
Langkah Agus menjadi DKI 1 kandas setelah dalam Pilkada DKI hanya mengantongi 17.07 persen. Jumlah itu berada di bawah dua pasangan rivalnya, Ahok - Djarot yang mendapat 42,99 persen, dan Anies - Sandi yang mengantongi 39,95 persen.