Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke tempat peternakan ayam, dan menemui Persatuan Pengusaha Ayam Puloair Pulogadung (PPAP) di Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur. Djarot meminta agar PPAP tetap terjaga.
"Bisa kita lihat di sini bagus diorganisir dengan baik, ada PPAP. Kita dorong supaya ada organisasi paguyuban-paguyuban seperti ini supaya mudah dikontrol, ada bantuan pemerintah gampang, karena tidak orang per orang tapi per kelompok. Tepat sasaran," ujar Djarot saat blusukan, Kamis (16/3/2017).
Baca Juga
Djarot pun menyebutkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kini bisa untuk membeli ayam. Sehingga, sangatlah penting ada peguyuban seperti PPAP ini, agar pemerintah turut serta mengontrol harga ayam di pasaran.
Advertisement
"Karena pemerintah punya program untuk mensubsidi harga daging murah, termasuk ayam. Karena KJP juga boleh beli ayam," kata dia.
Menurut Djarot, alasan KJP boleh membeli ayam karena ingin membangun Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini. Sebab, jika ingin membangun manusia maka gizi haruslah diperhatikan.
"Terutama pada anak-anak kita, paling tidak seminggu sekali atau sebulan makan daging, telor juga. Kenapa timbul ide seperti ini? Karena KJP jumlahnya cukup besar, SMA saja Rp 640 ribu per bulan," ucap dia.
"Sehingga untuk meningkatkan kualitas SDM ini perlu gizi, salah satunya daging ayam. Bisa menikmati daging ayam, ayam dengan harga yang rendah," dia melanjutkan.
Kerja Sama
Karena itu, Djarot berharap, PPAP dapat bekerja sama dengan pemerintah. Pemerintah punya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengurusi masalah perdagingan.
"Namanya Dharma Jaya. Ini bisa diajak kerja sama, begitu harga jatuh, ngomong aja ke Dharma Jaya, kita akan membeli dengan harga normal. Normalnya harga ayam Rp 20 ribu per kilogram, itu ayam hidup," tutur dia.
"Kalau ayam hidup jatuh sampai Rp 12 ribu, Rp 13 ribu, aduh, hancur. Pakan ayam itu semua impor, kecuali bekatul atau dedak. Jagung impor, tepung, ikan impor," dia menambahkan.
Dengan begitu, kata Djarot, pemerintah haruslah mengintervensi untuk melindungi paguyuban tersebut.
"Pemerintah harus intervensi. Pemprov DKI melakukan melindungi paguyubannya. Kita ingin kalau bagus seperti ini, ini jadi model," ujar dia.
Djarot juga mengingatkan terkait pengolahan limbah peternakan ayam. Apabila di PPAP ini tidak ada pengolahan limbah, pemerintah siap membantu.
"Kalau belum ada pengolahan limbahnya kami bisa bantu, bisa ajukan ke kami supaya tidak mencemari lingkungan. Kita akan bikin dengan teknologi. Seluruh limbah dimanfaatkan sebisa mungkin, yang enggak bisa baru kita olah," ujar dia.
"Asalkan ekonomi kerakyatan tumbuh. Kita akan bisa berikan bantuan modal Rp 500 ribua sampai Rp 100 juta, bisa," Djarot menandaskan.