Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil telah menerima pinangan Partai Nasdem untuk menjadi calon Gubernur Jawa Barat 2018. Pinangan itu diterima dalam deklarasi resmi Nasdem yang berlangsung di Lapangan Monumen Bandung Lautan Api (Tegalega), Minggu, 19 Maret 2017.
"Saya mendapat sebuah kepercayaan dari warga Jawa Barat yang diwakili Partai Nasdem, untuk mencalonkan saya mengikuti pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, yang dengan niat baik akan dimenangkan dengan cara yang baik," ujar Emil.
Dalam Instagramnya, @ridwankamil, Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu memaparkan tujuh alasannya menerima pinangan partai besutan Surya Paloh itu.
Advertisement
"Banyak yang bertanya KENAPA? jawabannya sangat multi dimensi," tulis Kang Emil di akun Instagramnya, Senin (20/3/2017).
Berikut 7 alasan Ridwan Kamil:
1. Menjadi cagub itu resminya jika sudah mendaftar ke KPUD. Dalam perjalanannya masih banyak belokan dan lika-liku. Bisa seperti tokoh-tokoh di Jakarta yang heboh2 di awal ternyata tidak jadi. Bisa seperti yang sudah didkelarasikan eh bisa berubah di hari H-1 oleh nama baru.
2. Hari ini sebagai independen sifatnya menerima dengan baik aspirasi siapapun yang berniat baik mendukung. Adabnya berterima kasih ketimbang menolak yang terkesan sombong. Toh keputusan pastinya masih jauh. Esok lusa ada tambahan dukungan ya ditunggu, tidak juga ya diterima saja takdirnya.
3. Kenapa dengan partai ini atuh. Kenapa tidak dengan partai2 terdahulu? karena partai2 terdahulu, sudah dikomunikasikan, namun belum ada jawaban. belum pasti juga mau. dan masing-masing punya jadwal dan prosedur sendiri yang harus dihormati. Boro geer gede rasa pasti didukung, apek teh ternyata teu jadi?
4. Setiap pilihan situasi politik selalu ada yang suka juga tidak suka. Saya sudah melaluinya di tahun 2013. Setengah pertemanan saya balik kanan karena saya maju pilwalkot didukung partai. Sedih? iya. Tapi saat itu dilalui saja prosesnya dengan ikhlas. Dan dibuktikan dengan bekerja dengan maksimal saat terpilih jadi walikota. Sebagian pertemanan itu tidak balik lagi.
5. Orang berpikir ini semata syahwat politik? kalo ikut shahwat mah, Bandung sudah ditinggalkan ikut nyagub di DKI kemarin. Tahun depan 2018 itu saya menggenapkan tugas sebagai walikota selama 5 tahun. Selesai on time.
Janji Bandung belum beres? betul. Namun masih ada 2 tahun anggaran 2017 dan 2018 untuk dibelanjakan mengejar sisa mimpi.
6. Tidak terpilih lagi? tidak masalah, da saya mah bukan pengangguran. tidak punya niat cari nafkah dari politik. Kembali jadi dosen dan arsitek adalah kebahagiaan yang kembali pulang,
7. Jadi jika sekarang ada yang bully, "saya akan jadi pembenci akang sekarang", "maaf saya unfollow" , "bye kang RK" dkk itu sudah takdiran berpolitik. Tidak akan baper. Karena politik adalah cara memperjuangkan nilai dan cita-cita. Dan dalam prosesnya tidaklah akan pernah, sampai kapanpun, menyenangkan semua orang.
Ridwan Kamil merupakan tokoh independen, termasuk saat mengikuti pemilihan Wali Kota Bandung 3 tahun lalu.Â
Â