Liputan6.com, Jakarta Menyampaikan program kerja merupakan hal yang penting bagi pasangan cagub cawagub DKI Jakarta, hal tersebut bertujuan agar para pemilih, dapat mengetahui hal apa saja yang akan dilakukan oleh cagub cawagub jika mereka terpilih.
Beberapa waktu lalu, pasangan cagub cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno berujar, jika selama ini program yang diusung pasangan lainnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mencotek program kerja mereka.
Menanggapi pernyataan tersebut, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak peduli bila program kerja mereka diklaim pasangan calon (paslon) lain.
Advertisement
Bagi mereka, hal terpenting adalah mewujudkan program kerja demi meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta, serta menjamin pembangunan di Jakarta agar dapat terlaksana dengan baik. “Yang penting kita kerja bagi warga Jakarta. Yang penting warga Jakarta sejahtera,” kata Ahok.
Beberapa program Ahok-Djarot yang diklaim paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno, antara lain program Kartu Jakarta Lansia (KJL),
program ini dianggap mirip dengan program Tunjangan Hari Tua yang diusung oleh Anies-Sandi. Program lainnya yaitu Jakarta Creative Hub juga dianggap hampir memiliki kesamaan dengan program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE) yang juga diusung oleh pasangan Anies-Sandi.
“Mana ada sih program asli Ahok-Djarot. Semua program orang lain kata pasangan nomor tiga,” kata Ahok menanggapi pernyataan Anies-Sandi yang mengatakan program kerja yang selama ini disampaikan Ahok-Djarot merupakan milik mereka.
Pernyataan Anies-Sandi yang menganggap program kerja Ahok-Djarot mencontek program kerja mereka, dianggap Ahok merupakan hal yang wajar. Menurut Ahok, mereka ingin menjadi orang yang pertama meluncurkan program tersebut.
“Ya semua pasangan selalu ngomong begitu,” ujar Ahok.
Fokus Kerja
Ahok meminta semua pihak bertanya pada warga Jakarta. Apakah sudah menikmati atau belum program tersebut, hal itu diakui Ahok dapat membuat orang melihat kebenaran, siapakah yang lebih dahulu meluncurkan program kerja tersebut.
“Sekarang tanya saja, kamu orang Jakarta, dari dulu ada tidak program kayak gitu? (KJL dan Tunjangan Hari Tua). Kalau enggak ada, berarti aku yang bikin dong,” ucap Ahok.
Mengenai program Kartu Jakarta Lansia (KJL), Djarot menjelaskan bahwa program ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Lantaran akan memasuki penyusunan APBD Perubahan DKI 2017, maka program KJL dimunculkan agar dapat dimasukkan ke dalam anggaran keuangan daerah.
“Jadi jangan berpikir negatif dulu ya. Sebentar lagi kan mau APBD Perubahan, kemudian juga sedang musrenbang. Jadi kami bisa masukkan programmnya dalam APBD perubahan serta musrenbang. Lagi pula kami cetuskan KJL ini menunggu sistem dan mekanismenya disiapkan secara matang. Karena sudah matang, baru kita cetuskan ke publik,” papar Djarot.
Djarot mengaku, ia dan Ahok lebih memilih untuk mengerjakan apa yang harus dilakukan demi membangun Kota Jakarta, serta meningkatkan kesejahteraan warga, dibanding menggunakan waktu untuk membahas klaim yang disampaikan Anies-Sandi.
“Kita mau fokus kerja. Dalam masa cuti kampanye ini, saya datang ke warga untuk menampung semua keluhan dan keinginan warga. Setelah itu, saat kita aktif lagi, kita langsung eksekusi. Kita mau gerak cepat membangun Jakarta. Karena waktu kerja kita sudah terpotong hampir setengah tahun karena cuti kampanye Pilgub DKI ini,” ujar Djarot.
(*)
Advertisement