Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan dana dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang sering digadang-gadang sebagai program unggulan dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Karena menurutnya, dana dari KJP plus dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Pak Sandi ini banyak melakukan improvisasi. Sekarang, katanya banyak buru program, ini yang niru sopo (yang meniru siapa), tinggal dikasih plus, plus," kata Djarot di Jakarta Selatan, Rabu malam 29 Maret 2017.
Advertisement
Djarot juga mempertanyakan langkah pasangan Anies - Sandiaga yang mulai menyebarkan KJP plus ke masyarakat. Menurutnya, pembagian KJP itu merupakan tanggung jawab dari Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
"Mau itu money politic itu bukan kewenangan saya, tapi panitia pengawas pemilu (Panwaslu)," tegas dia.
Djarot menambahkan, hingga saat ini program terbarunya yaitu Kartu Jakarta Lansia (KJL) masih dalam proses pendataan.
"Ini juga masih pencarian anggaran terkait ini. Sebelum terdapat kepastian, kita belum berani," ujar Djarot.
Sebelumnya, seperti dilansir dari Antara, Selasa 28 Maret 2017, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membagikan KJP Plus kepada warga di Joglo, Jakarta Barat. Kartu tersebut dapat ditukarkan dengan kartu asli saat pasangan Anies-Sandiaga ini terpilih menjadi pemimpin Jakarta.
Sandiaga mengatakan, KJP Plus sebagai bukti bahwa bila bersama Anies Baswedan yang memimpin Jakarta tidak akan menghapus KJP. Berita yang beredar bahwa KJP akan dihapus bila Anies - Sandi menang adalah fitnah yang dilakukan secara masif.
"Ini karena adanya kekhawatiran warga yang telah menjatuhkan kepada pasangannya kepada Anies - Sandi, tapi terbebani khawatir kalau KJP dihapus maka disuruh pegang KJP Plus sebagai jaminan," kata Sandiaga.
Dia menambahkan, bila pasangan Anies - Sandi mendapat amanah memimpin Jakarta maka diberikan jaminan KJP bahkan nilainya ditingkatkan dengan dapat mengambil uang tunai.
"Sekarang kita sudah bagikan dalam kegiatan-kegiatan sosial besar seperti ini," kata Sandiaga.
Â