Sukses

Dukungan dari Pendukung Parpol Dianggap Djarot Lebih Penting

Djarot Saiful Hidayat mengaku tak terlalu memikirkan tentang dukungan parpol karena lebih penting mendapat dukungan dari pendukung parpol.

Liputan6.com, Jakarta Putaran persaingan antar cagub di Pilgub DKI Jakarta kian memanas ,berbagai parpol sudah menyatakan dukungannya kepada calon tertentu. Dukungan dari parpol dianggap mampu memberikan energi positif bagi masing-masing calon, lantaran dapat meningkatkan perolehan suara pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.

Meski beberapa parpol sudah menyatakan dukungan kepada calon tertentu, seperti PAN yang menyatakan dukungan bagi paslon cagub cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno, namun ada beberapa parpol seperti Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengambil sikap nonblok pada Pilgub DKI Jakarta di putaran kedua ini.

Menangapi hal tersebut, cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat mengaku dirinya tak terlalu memikirkan tentang dukungan parpol yang diberikan kepada dirinya dan pasangan cagubnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bagi Djarot, hal yang terpenting adalah dukungan dari para pendukung parpol, bukan dari parpol itu sendiri.

“Yang paling berpengaruh itu bukan parpol, tapi pendukungnya, orangnya. Partai politik hanya formalitas, lebih berpengaruh pendukung di bawahnya,” ucap Djarot.

Hal ini merujuk pada pengurus PPP DKI Jakarta kubu Romahurmuziy (Romi) yang berencana mendeklarasikan dukungan kepada pasangan cagub cawagub, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, namun belakangan hal tersebut urung dilakukan.

“Kami sudah didukung Pak Djan Faridz dan mereka betul-betul bergerak terus,” kata Djarot.

Sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot telah mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, dukungan tersebut diberikan lantaran selama ini Ahok dianggap sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi bagi kemaslahatan umat Islam.

Ketua Bidang Hukum dan HAM PPP Kubu Djan Faridz, Triana Dewi Seroja mengtakan, dukungan yang diberikan PPP kepada pasangan Ahok-Djarot berdasarkan pertimbangan yang matang dari para elit partai berlambang Ka'bah tersebut. Salah satunya, PPP melihat upaya nyata Ahok-Djarot yang banyak berkarya bagi umat Islam.

"Ini bukan hal biasa, tetapi sangat luar biasa. Kita sudah merasakan, Ahok sudah melakukan banyak hal bagi umat, khususnya umat Islam," ucapnya.

Djarot sendiri tak mau ikut berkomentar mengenai konflik internal yang terjadi di PPP. Namun Djarot tetap mengucapkan terima kasih, apabila PPP kubu Romi benar mendukungnya.

"Sekarang Pak Romi juga dukung, lebih menyatu, dua kubu menyatu, pelajaran bagus bagi kita. Mungkin ada persoalan di antara keduanya, itu masalah mereka. Tapi ada satu kesamaan, dukung Ba-Dja, ya saya terima kasih," ucap Djarot.

Sebelumnya, Waketum PPP kubu Romi, Reni Marlinawati mengatakan pengurus PPP di DKI Jakarta sudah berencana mendeklarasikan dukungan kepada Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017. Namun deklarasi itu batal dilakukan.

"Ini sebuah keputusan yang sudah diambil Dewan Pimpinan Wilayah, bahwa mereka mendukung Pak Ahok dan kemudian kemarin rencana dilakukan deklarasi tapi belum terlaksana," ungkap Reni.

Meski pasangan Ahok-Djarot mendapat dukungan dari kedua kubu PPP, Djarot tetap mengapresiasi PPP kubu Djan Faridz, yang telah berkontribusi besar mendukung pasangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Momen ini, kata Djarot, juga bisa dijadikan sebagai momen silaturahmi bagi keduanya.

"Tapi terus terang terima kasih dulu kepada Djan Faridz yang sudah berjuang sejak awal sehingga memenangkan kami di putaran pertama. Saya juga terima kasih Pak Romi, yang mau bantu di putaran kedua. Ini bisa dijadikan ajang silaturahmi buat keduanya," ucapnya.

(*)

Video Terkini