Sukses

Relawan Sholawat Siap Lawan Isu SARA Untuk Mendukung Ahok-Djarot

Relawan Sholawat mengucapkan ikrar untuk mendukung pasangan calon Ahok-Djarot dipimpin oleh Ustaz Firdauz.

Liputan6.com, Jakarta Isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) kerap muncul pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Pasangan Ahok-Djarot sendiri, selama ini kerap disudutkan dan diserang dengan isu SARA. Berbagai kasus seperti aksi pencegatan saat blusukan, hingga spanduk provokatif merupakan cara-cara yang kerap dilakukan guna menyerang Ahok-Djarot.

Untuk mengatasi hal tersebut, para relawan pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang tergabung dalam Shohib Relawan Djarot (Sholawat), menyatakan siap melawan isu SARA demi terciptanya iklim Pilgub DKI Jakarta yang kondusif.

Pada acara deklarasi dukungan Sholawat kepada Ahok-Djarot, mereka kembali menyerukan ukhuwah Islamiyah dan melawan berbagai upaya perpecahan yang dilakukan orang-orang dengan menebar isu SARA. Acara tersebut juga dihadiri Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama Habib Kholil Basaiban, Ustaz M Firdauz, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani dan berbagai unsur masyarakat di gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur.

Relawan Sholawat mengucapkan ikrar untuk mendukung pasangan calon Ahok-Djarot dipimpin oleh Ustaz Firdauz. Dukungan tersebut dilakukan karena selama ini Ahok-Djarot dianggap telah mengawal NKRI dan Pancasila.

"Sebagai relawan Sholawat, kami bersumpah menjaga tradisi dan budaya dengan mendukung pasangan calon yang membawa kemaslahatan bagi umat Islam tradisional Jakarta, NU, dan warga Betawi. Sebagai relawan Sholawat, kami bersumpah akan konsisten mendukung gerakan Islam yang ramah, toleran, dan moderat serta konsisten mengawal Islam rahmatan lil alamin," ucap para relawan Sholawat saat berikrar mendukung Ahok-Djarot.

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto mengatakan, isu SARA dan upaya memecah belah anak bangsa harus dilawan dengan program yang berpihak kepada rakyat Jakarta. Hal itu, kata Hasto, sudah ditunjukkan oleh pasangan Ahok-Djarot dengan membangun sarana ibadah yang lebih nyaman dan baik bagi umat Islam.

Ahok-Djarot juga dianggap berhasil dalam menutup ruang korupsi dan ruang penggelembungan anggaran di DKI Jakarta, dengan tujuan agar semua program dapat bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

"Pak Ahok dan Djarot juga membersihkan sungai dan melestarikan kebudayaan serta mempunyai komitmen pada kaum duafa dengan program KJP, KJS, dan yang terakhir Kartu Jakarta Lansia. Ini semua untuk kenyamanan masyarakat DKI yang berbudaya. Sebab, kita negara Pancasila, yang berbeda-beda tetapi tetap satu, yakni Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, ada tiga alasan penting bagi Sholawat yang diungkapkan Ustaz Firdauz untuk menegakkan ukhuwah Islamiyah bagi masyarakat guna mendukung pasangan Ahok-Djarot. Pertama, karena banyak isu SARA dan munculnya kelompok anti-NKRI yang mengancam kedaulatan bangsa Indonesia. Kedua, muncul kelompok antitradisi dan budaya dengan menyebarkan kampanye "bidah" dan tidak syariah.

“Ketiga, muncul gerakan Islam radikal yang mengkafirkan sesama umat Islam, lalu mengedepankan kekerasan serta radikalisme yang sangat berpotensi memperburuk citra Islam yang rahmatan lil alamiin," ucap Ustaz Firdauz.

Seperti diketahui, meski kerap disudutkan dengan isu SARA, selama ini program yang diusung Ahok-Djarot justru sangat berpihak kepada umat islam. Salah satu program Ahok-Djarot yang mendukung umat Islam adalah memberangkatkan umrah para pengurus masjid, imam masjid, marbot, guru mengaji, muadzin, serta para pengurus jenazah yang berada di DKI Jakarta.

(*)