Sukses

Ahok dan Djarot Akan Rekrut Dokter dan Ambulans untuk Warga

Menurut Ahok, dalam program pelayanan satu pintu, khususnya terkait bidang kesehatan masih ada yang mengalami kendala

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kembali menjenguk warga Jakarta yang sakit saat dirinya mengunjungi sejumlah warga yang sakit di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, setidaknya ada lima orang warga yang dijenguk Ahok.

Menurut Ahok, dalam program pelayanan satu pintu, khususnya terkait bidang kesehatan masih ada yang mengalami kendala. Salah satunya, Ahok mencontohkan, di Cilandak yang masih terkendala karena kekurangan dokter.

"Ada yang sampai ada yang belum, makanya itu ada alasan kekurangan dokter, dokter juga kita mau rekrut lebih banyak," ujarnya.

Pada kesempatan lain kala melakukan blusukan terpisah, cawagub DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menemui warga di Kampung Sawah Winata, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Pada kesempatan tersebut Djarot mendengarkan salah seorang keluhan warga yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat, Haji Sudarmanto.

Tokoh masyarakat Kampung Sawah Winata tersebut mengatakan, warga selama ini berharap ada ambulan untuk melayani warga yang sakit atau yang meninggal dunia.

“Yang sangat penting sekali untuk keperluan warga disini adalah ambulan, Pak,” ujar Sudarmanto.

Bagi warga setempat, kebutuhan mobil ambulan dirasa sangat penting, mengingat luas RW 07 mencapai 65 hektare dengan jumlah penduduk sebanyak 2.670 jiwa. Menanggapi permintaan dari warga tersebut, Djarot berujar warga tidak perlu membeli ambulan atau memiliki ambulan sendiri. Alasannya, kata Djarot, nanti bila warga memiliki ambulan sendiri, warga justru akan direpotkan dengan urusan pemeliharaan ambulan tersebut.

“Untuk ambulans, Pak RT dan Pak RW enggak perlu beli sendiri. Urusnya repot. Siapa yang bayar sopirnya? Lalu yang sediakan bensinnya, terus kalau rusak bagaimana? Lebih baik kami yang menyediakan, bapak dan ibu tinggal pakai saja, tidak repot,” kata Djarot.

Daripada membeli dan memiliki sendiri ambulan, Djarot menyarankan, bila warga membutuhkan ambulan, mereka tinggal menelepon puskesmas kelurahan atau kecamatan terdekat. Ia menjamin, mobil ambulan akan segera datang ke rumah warga dalam kurun waktu 20 menit.

Terlebih lagi, saat ini sudah ada layanan puskesmas dari pintu ke pintu melalui program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati.

“Telepon ke puskesmas terdekat. Saya jamin dalam waktu 20 menit, ambulan akan datang ke tempat bapak dan ibu. Lebih baik ambulannya dari kami. Sehingga ketika ada warga yang meninggal dunia atau sakit, langsung datang ke rumah. Sekarang kan sudah ada layanan Ketup Pintu Layani Dengan Hati,” papar Djarot.

(*)