Liputan6.com, Jakarta - Juri Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot (BaDja), Gunawan Hidayat mengatakan, tuduhan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menistakan Agama Islam ditepis dengan komitmen Basuki-Djarot dalam meneguhkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin di Jakarta.
Menurut dia, Islam Indonesia adalah Islam Rahmatan lil ‘Alamin. Yaitu yang ramah terhadap kebhinekaan, perempuan, minoritas, dan membangun semangat gotong-royong di antara sesama warga.
"Maka dari itu, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia harus menjadi barometer bagi tegaknya Islam Rahmatan lil ‘Alamin," ujar Gunawan di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Advertisement
Gunawan menerangkan, Badja punya tanggung jawab untuk menjaga suasana kehidupan yang Islami, damai dan harmonis pada masa Pilkada ini. Tidak perlu ada provokasi dan intimidasi terhadap siapapun.
"Kami berharap setiap warga dapat memilih secara rasional dan bertanggung jawab tanpa ada ada tekanan dan intervensi dari siapapun," jelas dia.
Gunawan memastikan pihaknya menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara dalam menyampaikan ekspresi. Tapi sebaiknya dalam rangka melahirkan demokrasi berkualitas, jangan sampai ada kesan politisasi agama untuk sekadar memenuhi hasrat kekuasaan.
"Agama dan tempat ibadah sejatinya steril dari upaya politisasi, karena watak agama yang suci, luhur, dan agung," paparm Gunawan.
Ia sangat menyayangkan jika ada upaya makar terhadap pemerintah yang sah. Islam Indonesia telah menjadi bagian penting dalam pembentukan Indonesia. Sejarah umat Islam Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah adalah sejarah yang turut serta mendukung pemerintahan yang sah dalam menyelesaikan agenda-agenda pembangunan dan kerakyatan
Untuk ia mengajak kembali ke Pancasila sebagai titik temu dari berbagai kebhinnekaan agama, suku, ras, dan bahasa.
Dalam prosesnya, Ahok - Djarot terus berkontribusi bagi peningkatan kualitas keislaman warga Jakarta dengan membangun masjid-masjid raya dan masjid rusun. Setelah Ahok-Djarot membangun Masjid Fatahillah di Balai Kota, Presiden Jokowi akan meresmikan Masjid Hasyim Asy’ari di Daan Mogot pada April.
Pembangunan masjid itu untuk mengenang jasa Hasyim Asy’ari sebagai peletak paham Ahlussunnah wal Jamaah yang memperkuat solidaritas kebangsaan.
Selanjutnya, Ahok - Djarot akan membangun Masjid Raya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dan akan memberi nama Masjid KH Ahmad Dahlan untuk mengenang jasa pendiri Muhammadiyah. Selain itu, juga Masjid Haji Tjokroaminoto sebagai guru para tokoh bangsa dan peletak wawasan Islam yang mewujudkan keadialan sosial.
"Ketiga masjid ini akan menjadi pusat Tahfidzul Quran (hafalan al-Quran) dan pusat Fahmul Quran (pemahaman al-Quran)," jelas Gunawan.